PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
OTAK PADA ANAK
OTAK PADA ANAK
Otak bayi bukan
miniatur otak dewasa. Ia masih akan menjadi besar dan berkembang dari otak yang
semula imatur menjadi matur. Selama otak berkembang pesat di tahun-tahun
pertama kehidupan anak, inilah saat paling tepat untuk menstimulasinya. Lalu
banyak pertanyaan muncul, mengapa stimulasi yang interaktif harus diberikan di
masa-masa tersebut.
v
Kapan organ otak mulai terbentuk
Otak mulai tumbuh dan berkembang
sejak bayi masih dalam kandungan, tepatnya setelah usia kehamilan 8 minggu.
Susunan saraf pusat atau otak merupakan organ yang pertama kali terbentuk. Pada
awalnya dimulai dengan pembentukan lempeng saraf (neural plate) pada sekitar
hari ke-16 kehamilan. Kemudian, lempeng saraf ini menggulung membentuk tabung
saraf (neural tube) pada hari ke-22. Lalu, mulailah diproduksi sel-sel saraf.
Pada hari ke¬35 kehamilan atau
sekitar minggu kelima, mulai terlihat cikal-bakal otak besar di ujung tabung
saraf. Selanjutnya, terbentuklah batang otak, otak kecil dan bagian-bagian
lainnya. Mulai usia delapan minggu kehamilan, terjadilah produksi sel saraf
luar biasa cepatnya, kira-kira mencapai 250 ribu per detik. Pertumbuhan dan
perkembangan otak juga berlangsung cepat sekali, terutama mulai di trimester ketiga,
kira-kira saat kehamilan berumur 25 minggu hingga anak berusia 2 tahun.
v
Tahap Perkembangan Otak
Proses tumbuh kembang otak sangat
kompleks dan melalui beberapa tahapan, yaitu penambahan sel-sel saraf
(poliferasi), perpindahan sel saraf (migrasi), perubahan sel saraf
(diferensiasi), pembentukan jalinan saraf satu dengan yang lainnya (si- naps),
dan pembentukan selubung saraf (mielinasi).
1.
Poliferasi
Pada awalnya, bentuk sel saraf
(neuron) masih sederhana. Kemudian, mengalami pembelahan sehingga menjadi
banyak. Inilah yang disebut proses penambahan (poliferasi) sel saraf. Proses
proliferasi ini berlangsung pada usia kehamilan sekitar 4-24 minggu. Proses
poliferasi sel saraf selesai/berhenti pada waktu bayi lahir.
2.
Migrasi
Setelah proses poliferasi, sel saraf
akan mengalami migrasi atau berpindah ke tempatnya masing-masing. Ada yang
menempati wilayah depan, belakang, samping, dan bagian atas otak. Waktu terjadi
perpindahannya berbeda-beda sesuai program yang sudah dibentuk secara genetik
dan alamiah.
Setelah sampai di “rumahnya”
masing-masing, sel-sel saraf lalu berkembang. Setiap “rumah” memiliki kurva
pertumbuhan sendiri-sendiri. Percepatan pertumbuhannya juga berbeda-beda. Tak
heran kalau kemampuan otak setiap anak juga berbeda. Proses migrasi sebenarnya
berlangsung sejak kehamilan 16 minggu sampai akhir bulan ke-6. Proses migrasi
ini terjadi secara bergelombang. Artinya, sel saraf yang bermigrasi lebih awal
akan menempati lapisan dalam dan yang bermigrasi berikutnya menempati lapisan
luar (korteks serebri).
3.
Diferensiasi
Pada akhir bulan ke-6 kehamilan, lempeng korteks sudah memiliki komponen sel saraf yang lengkap. Seiring dengan itu juga sudah tampak adanya diferensiasi. Yaitu perubahan bentuk, komposisi dan fungsi sel saraf menjadi enam lapis seperti pada orang dewasa. Sel saraf kemudian berubah menjadi sel neuron yang bercabang-cabang dan juga berubah menjadi sel penunjang (sel glia). Sel penunjang ini tumbuh banyak setelah sel saraf menjadi matang dan besar. Fungsi sel glia juga mengatur kehidupan individu sehari-hari.
Pada akhir bulan ke-6 kehamilan, lempeng korteks sudah memiliki komponen sel saraf yang lengkap. Seiring dengan itu juga sudah tampak adanya diferensiasi. Yaitu perubahan bentuk, komposisi dan fungsi sel saraf menjadi enam lapis seperti pada orang dewasa. Sel saraf kemudian berubah menjadi sel neuron yang bercabang-cabang dan juga berubah menjadi sel penunjang (sel glia). Sel penunjang ini tumbuh banyak setelah sel saraf menjadi matang dan besar. Fungsi sel glia juga mengatur kehidupan individu sehari-hari.
4.
Sinaps
Selanjutnya terjadi pembentukan jalinan saraf satu dengan yang lainnya (sinaps). Setelah menjalani mielinisasi (proses pematangan selubung saraf), sinaps makin bertambah banyak.
Selanjutnya terjadi pembentukan jalinan saraf satu dengan yang lainnya (sinaps). Setelah menjalani mielinisasi (proses pematangan selubung saraf), sinaps makin bertambah banyak.
5.
Mielinisasi
Proses pematangan selubung saraf (myelin) yang disebut mielinisasi masih
terus berkembang. Proses ini terjadi terutama beberapa saat sebelum terjadi kehamilan. Pematangan selubung saraf mencapai puncaknya ketika bayi berumur satu tahun. Setelah bayi lahir terjadi pertumbuhan serabut saraf. Lalu, terjadi peningkatan jumlah sel glia yang luar biasa serta proses mielinisasi.
Proses pematangan selubung saraf (myelin) yang disebut mielinisasi masih
terus berkembang. Proses ini terjadi terutama beberapa saat sebelum terjadi kehamilan. Pematangan selubung saraf mencapai puncaknya ketika bayi berumur satu tahun. Setelah bayi lahir terjadi pertumbuhan serabut saraf. Lalu, terjadi peningkatan jumlah sel glia yang luar biasa serta proses mielinisasi.
Semua proses tersebut, selain
berlangsung alamiah, juga dipengaruhi oleh stimulasi dan nutrisi. Nah, di
sinilah pentingnya peranan orang tua pada masa prenatal (kehamilan) dan
pascanatal (setelah kelahiran) dalam perkembangan otak anak. Karena itu, jika
ibu atau ayah menghendaki si kecil mempunyai otak yang berkualitas, maka perlu
memahami tahapan perkembangan otak anak meskipun secara garis besar saja.
Persiapan agar anak memiliki otak yang berkualitas harus dimulai sebelum
kehamilan,
selama masa hamil, dan setelah bayi
lahir sampai proses perkembangan otak itu selesai.
v
Berat Otak Bayi
Berdasarkan hasil penelitian,
dibandingkan dengan seluruh berat badan ternyata berat otak hanya mencapai 2-3
persen. Rata-rata ketika baru lahir berat otak bayi adalah 350 gram. Kemudian,
menginjak usia 1 tahun bertambah menjadi 1.200 gram. Percepatan pertambahan
berat otak pada setiap anak berbeda-beda, tergantung pada faktor genetik dan
lingkungannya.
Penelitian juga menyebutkan, otak
bayi baru lahir ternyata besarnya sudah mencapai 25 persen dari otak orang
dewasa. Kemudian, pada usia satu tahun perkembangannya sudah mencapai 70 persen
dari otak dewasa. Pada umur satu tahun juga otak bayi sudah mengandung 100
miliar sel neuron. Dari angka tersebut, sekitar 70-80 persen sel neuronnya
telah terbentuk secara lengkap. Memang, sejak bayi dilahirkan sampai berusia 1
tahun terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat sehingga masa ini disebut
periode lompatan pertumbuhan otak. Dalam rentang waktu tersebut, sel neuron
sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Maka tak salah jika orang tua
disarankan memanfaatkan waktu yang berharga ini untuk menstimulasi bayi secara
optimal. Berdasarkan penelitian juga, diketahui bahwa pertumbuhan dan
perkembangan otak anak perempuan ternyata lebih cepat dibandingkan otak anak
laki-laki. Sebaliknya, konon otak anak laki-laki lebih besar dibandingkan otak
perempuan. Kenapa? Kemungkinan karena faktor genetik.
v
Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Otak
Yang pasti, tumbuh-kembang otak
dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Jika kedua faktor ini tak
mendukung, maka dengan sendirinya tumbuh-kembang otak jauh dari optimal. Faktor
genetik dan lingkungan tak bisa berdiri sendiri, keduanya saling berkaitan dan
bergandengan agar otak berkembang dengan baik.
-
Faktor genetic
Faktot ini dipengaruhi juga oleh
kondisi kesehatan ataupun gizi saat si kecil masih berupa janin. Jadi, kalau
ibu kekurangan gizi, otomatis perkembangan sel-sel saraf dan pertumbuhan
jaringan saraf janin pun tidak sebanyak yang harusnya bisa dicapai jika gizi
ibu bagus.
Alhasil, otak bayi cenderung kecil
dan kemungkinan kemampuan memorinya menjadi sedikit. Proses kerja otaknya juga
lebih lamban ketimbang otak yang ukurannya lebih besar. Kelak, perkembangan
motorik si kecil akan terlambat dan sehari-hari pun ia terlihat kurang cerdas.
Tak heran, jika ibu hamil sangat dianjurkan untuk selalu mengonsumsi makanan
yang bergizi.
-
Faktor lingkungan
Dalam hal ini orang tua, juga punya
peran yang penting terutama untuk menstimulasi si kecil. Rangsangan yang lebih
optimal tentu harus diberikan setelah bayi lahir ketimbang waktu ia masih dalam
kandungan. Suara atau belaian orang tua merupakan stimulasi bagi bayi yang
dapat mempercepat perkembangan otaknya.
v
Kenapa otak harus distimulasi
Tanpa stimulasi, otak bayi menjadi
tidak terolah. Akibatnya, jaringan saraf (sinaps) yang jarang atau tidak
terpakai akan musnah. Di sinilah pentingnya pemberian stimulasi secara rutin.
Mengapa harus rutin? Karena setiap kali anak berpikir atau mengfungsikan
otaknya, maka akan terbentuk sinaps baru untuk merespons stimulasi tersebut.
Berarti, stimulasi yang terus-menerus akan memperkuat sinaps yang lama sehingga
otomatis membuat fungsi otak akan makin baik.
Mengenai stimulasi ini, para peneliti
di Baylor College of Medicine, Houston, Amerika Serikat menunjukkan bahwa anak
yang tidak banyak distimulasi maka otaknya akan lebih kecil 30 persen
dibandingkan anak lain yang mendapatkan rangsangan secara optimal.
Pertumbuhan dan perkembangan otak
sangat tergantung pada kerja sama antara faktor genetik dan faktor lingkungan.
Namun, berdasarkan pengamatan, faktor lingkungan ternyata paling banyak
berperan dalam menentukan masa depan anak. Contohnya, lingkungan dengan suasana
yang baik dan menyenangkan, gizi baik, imunisasi, stimulasi dan kasih sayang
yang cukup dapat mengoptimalkan perkembangan otak anak.
v
Susunan Otak
Secara sederhana, otak dibagi dalam 2
bagian, yaitu otak besar dan otak kecil. Otak besar berperan penting dalam
kemampuan berpikir dan tingkat kecerdasan seseorang. Sedangkan otak kecil
memiliki tanggung jawab sebagai pengontrol koordinasi dan keseimbangan.
Selanjutnya, struktur otak terbagi
menjadi 2 bagian, yaitu otak kiri dan kanan. Masing-masing memiliki fungsi
berbeda. Otak kiri berkaitan dengan fungsi akademis seperti belajar berhitung
(matematika), logika, membaca, menulis, menganalisa, dan mengembangkan
kemampuan daya ingat. Sementara, otak kanan berkaitan dengan kreativitas,
seperti seni atau olahraga.
v
Cara Menstimulasi Otak Kiri Dan Kanan
Baik otak kiri maupun kanan
membutuhkan stimulasi yang seimbang agar fungsi-fungsinya bisa berkembang
secara optimal. Tak mungkin hanya merangsang otak kiri atau otak kanan saja.
Para pakar psikologi menilai, jika stimulasi dilakukan secara seimbang, maka
tak hanya unsure kecerdasan yang akan meningkat melainkan kepribadian anak di
kemudian hari.
Contoh menstimulasi otak kiri dan
kanan di antaranya ketika ibu menyusui, dendangkanlah lagu-lagu yang terasa
nikmat serta belai dan sentuhlah si bayi dengan lembut. Ajak pula si kecil
berbicara meskipun ia belum bisa menjawab ucapan ibu atau ayahnya. Nah, melodi
dari lagu akan menstimulasi otak kanan bayi, sedangkan lirik lagu yang didendangkan
ternyata mampu merangsang otak bagian kiri. Yang jelas, stimulasi terhadap bayi
mesti dilakukan dengan suasana gembira, bermain, aman, dan nyaman.
v
Tentang Sialic Acid
Zat-zat nutrisi sangat berperan dalam
mendorong proses tumbuh-kembang otak anak. Zat yang sudah dikenal perannya
adalah asam lemak omega-3 atau omega-6 yang banyak terdapat pada ASI. Zat ini
di dalam tubuh bayi akan berubah menjadi AA dan DHA yang konon berfungsi dalam
pembentukan membran sel saraf. Lantaran itu, banyak susu formula yang
menyertakan AA dan DHA dalam komposisi gizinya. Untuk diketahui, zat-zat lain
yang banyak terdapat dalam ASI juga mendorong peningkatan kecerdasan anak.
Penelitian terbaru menyebutkan ada
zat lain yang banyak terdapat di otak, terutama di lapisan otak bagian luar,
yaitu sialic acid yang juga terkandung dalam ASI. Fungsi sialic acid adalah
membantu meningkatkan kemampuan memori dan proses belajar pada anak. Tentu saja
kemampuan ini berpengaruh pada kecerdasannya. Namun menurut Dwi Putro, pertumbuhan
dan perkembangan otak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Artinya, tak Cuma
zat-zat nutrisi tertentu yang punya peranan dominan bagi tumbuh kembang otak,
termasuk sialic acid ini.
v
Nutrisi Yang Dapat Mendukung Tumbuh Kembang Otak
Si Kecil
Nutrisi otak sebenarnya sudah
terdapat pada asupan makanan empat sehat lima sempurna yang kita berikan kepada
anak setiap hari. Ibarat sebuah paket, makanan untuk otak sama dengan makanan
untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Itu karena pertumbuhan fisik dan volume
otak tak dapat dipisahkan dari pertumbuhan dan perkembangan tubuh seorang anak.
Hanya saja, di dalam gizi seimbang empat sehat lima sempurna, ada beberapa zat
gizi (nutrien) yang fungsinya secara spesifik dapat mendukung pertumbuhan dan
perkembangan otak si kecil. Nah, berikut ini aneka zat gizi yang dibutuhkan
oleh otak:
a.
Karbohirdat
Merupakan sumber energi yang
diperlukan untuk berbagai proses metabolisme otak dan proses pembentukan
simpai-simpai saraf pada otak bayi dan anak untuk proses berpikir. Terdapat
pada makanan berbahan beras, terigu, jagung, sagu dan kentang.
b.
Protein Dan Asam Amino
-
Asam folat
Berperan penting dalam pembentukan
otak bayi sejak awal kehamilan. Kekurangan asam folat dapat menimbulkan
kelainan berupa Neural Tube Defect (NTD) yang dapat menimbulkan dampak jangka
panjang pada kehidupan bayi, bahkan sering kali menimbulkan kematian. NTD
merupakan kelainan bawaan berat pada otak, tulang kepala dan sumsum tulang
belakang yang dijumpai sebagai anensefalus, hidrosefalus, mikrosefalus dan
spina bifida.Setelah bayi lahir, asam folat tetap dibutuhkan untuk pembentukan
selubung saraf otak agar otak berkembang optimal. Sumber asam folat terdapat
pada hati ayam, kacang kedelai, bayam, kembang kol, brokoli, daging, gandum,
telur, susu, dan keju.
-
Tyrosine dan Tryptophan
Berperan untuk menghasilkan
neurotransmitter yang berfungsi menyerap pesan dan mengolahnya sehingga pesan
dapat disampaikan lebih optimal. Terdapat pada telur, kacang-kacangan dan susu
yang difortifikasi dengan kandungan ini.
-
Kolin
Penting sebagai komposisi utama
membran sel normal serta menjaga keutuhan membran sel dalam proses-proses
biologi, seperti aliran/rangsangan informasi, komunikasi intrasel, dan
bioenergi. Selain itu, kolin juga dapat membantu fungsi normal otak melalui
pembentukan neurotransmitter asetilkolin, yaitu bentuk senyawa kolin yang
sangat berperan pada fungsi otak. Sumber kolin bisa didapatkan dari ASI dan
suplemen kolin.
c.
Lemak
AA—DHA, merupakan asam lemak esensial
(ALE) yang dibutuhkan dari luar, karena tubuh tidak dapat membentuknya sendiri.
Keduanya penting untuk pembentukan membran sel, terutama sel saraf otak dan sel
saraf retina. Bisa didapat dari minyak ikan, aneka ikan (salmon, sardin, ikan
lele, makarel, hering, dan tuna), sayuran hijau, minyak kanola, kenari, biji
gandum dan kacang kedelai, serta masih banyak lagi. Khusus untuk AA terdapat
juga pada kacang tanah, daging, unggas, susu, minyak jagung, minyak bunga
matahari, minyak wijen, minyak kedele, dan kenari.
d.
VITAMIN
1.
Vitamin B1 (tiamin) merupakan gizi esensial untuk
kesehatan otak dan sel saraf. Bisa dijumpai pada biji-bijian dan makanan yang
telah diperkaya seperti roti, nasi, pasta dan sereal sarapan.
2.
Vitamin B5 (asam pantotenat) merupakan bentuk koenzim
yang dapat membantu mengantar rangsangan saraf. Sumber vitamin B5 ada pada
daging, unggas, ikan, sereal biji-bijian, susu, sayur dan buah.
3.
Vitamin B6 (piridoksin) membantu mengubah tryptophan
menjadi seretonin, zat kimia otak yang bisa menimbulkan rasa tenang bagi tubuh.
Rendahnya kadar seretonin umumnya akan membuat orang cepat stres, sulit tidur,
dan depresi. Sumber vitamin B6 bisa dijumpai pada daging ayam, ikan, hati,
sereal biji-bijian, kacang-kacangan dan polong-polongan.
4.
Vitamin B12 (sianokobalamin) membantu mempertahankan
jaringan saraf agar tetap sehat. Sumber vitamin B12 ada pada telur, daging,
ikan, unggas, serta susu dan produk olahannya.
e.
MINERAL
1)
Zat besi (Fe) diperlukan bagi pembentukan selubung
saraf dan mencegah gangguan kecerdasan. Bahan makanan sumber Fe adalah ASI,
daging, hati, jantung sapi, daging ayam, ikan, kuning telur, kacang-kacangan,
kedelai, sayuran berdaun hijau, serealia, dan lain sebagainya.
2)
Zink (seng) berfungsi untuk kekebalan dan merupakan
bagian dari lebih 200 jenis enzim. Oleh karena itu zink penting bagi berbagai
fungsi, termasuk pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, fungsi sensori,
perlindungan antioksidan dan stabilisasi membran otak. Sumber zink yang utama
adalah daging, unggas, ikan laut, produk susu dan serealia.
3)
Yodium merupakan komponen dari hormon tiroksin yang
berperan meningkatkan laju oksidasi dalam sel-sel tubuh. Sangat berperan untuk
perkembangan mental serta kecerdasan (IQ). Terdapat pada sayur, daging merah
dan ikan laut. Untuk menambah pasokan yodium dalam tubuh, dapat pula
menambahkan konsumsi garam beryodium yang dicampur pada makanan untuk anak
setiap hari.
v
Tip Menyajikan Makanan Sehat
Kecerdasan otak dapat tercapai secara
optimal bila asupan nutrisinya seimbang dalam jumlah dan kualitasnya. Syarat
untuk menyajikan makanan terbaik bagi kecerdasan, antara lain:
1.
Menggunakan produk segar
Bahan segar dan berkualitas merupakan
unsur utama dalam makanan sehat bagi otak. Karena itu pergunakan sebanyak
mungkin produk segar seperti buah-buahan, sayuran, seafood, unggas, daging, dan
produk lainnya. Produk olahan biasanya mengandung bahan aditif yang kurang baik
dikonsumsi dalam jangka panjang. Jika mungkin pilihlah produk segar yang
organik karena akan memberi efek positif untuk kesehatan. Pemakaian pestisida
berlebihan dalam produk sayuran dan buah segar bisa berdampak negatif untuk
tubuh.
2.
Olahan variatif
Jika ingin merasakan manfaat optimal
dari bahan segar yang sudah dipilih, gunakan cara memasak yang sehat seperti
mengukus, mengetim atau menumis. Makanan gorengan dan bakar bisa disajikan
sekali-sekali sebagai selingan saja. Usahakan untuk kreatif dengan mencoba
menambahkan bahan makanan dengan citra rasa berbeda.
3.
Padu Padan
Untuk menghindari kebosanan rasa, ibu
harus kreatif memadupadankan makanan bahan baku protein, karbohidrat, lemak,
dan lain-lain. Usahakan sedapat mungkin untuk tetap menjaga rasa alami dari
bahan-bahan segar.
v
Menyajikan
Sebaiknya sajikan makanan sesegar mungkin, karena itu olah makanan sesaat akan disajikan. Dengan cara ini bukan hanya tekstur dan rasa yang terjaga tetapi juga kualitas nutrisinya. Sajikan makanan berbahan segar dengan pelengkap yang sehat. Umpama, sup krim dengan roti gandum, atau salad buah segar dengan taburan kacang sangrai.
Sebaiknya sajikan makanan sesegar mungkin, karena itu olah makanan sesaat akan disajikan. Dengan cara ini bukan hanya tekstur dan rasa yang terjaga tetapi juga kualitas nutrisinya. Sajikan makanan berbahan segar dengan pelengkap yang sehat. Umpama, sup krim dengan roti gandum, atau salad buah segar dengan taburan kacang sangrai.
-
Sesuai takaran
Hidangkan sesuai takaran porsi. Mulailah
dari porsi kecil dulu. Secara alami anak dapat mengukur porsi makanan yang dia
butuhkan dan kita pun bisa melihat berapa banyak yang telah masuk. Usahakan si
buah hati merasa bebas untuk menentukan menu pilihannya yang membuat dia
berselera.
-
Peralatan sehat
Hindari penggunaan wajan, panci,
pengaduk, sendok penggoreng dan peralatan makan yang terbuat dari bahan-bahan
berbahaya. Beberapa produsen alat masak terkemuka sudah memasangkan label food
grade pada produknya yang berarti aman digunakan untuk mengolah makanan.
-
Suasana menyenangkan
Umumnya nafsu makan anak akan lebih
baik jika dalam suasana santai, sehingga anak dapat makan lebih banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar