Sabtu, 30 Mei 2015

Asal Mula Suku Asmat - Zona IAILM

ASAL MULA SUKU ASMAT


1.      Asal Usul Suku Asmat
Berdasarkan mitologi bahwa asal manusia Asmat dan kebudayaanya diciptakan oleh seorang pemuda bernama Fumeripits saat peperangan beliau mati terdampar di tepian sungai Asewets, kemudian ia di hidupkan kembali oleh seekor burung Flminggo atau bisa disebut juga burung Raja Sakti. Sehingga rasa kesunyian mendorongnya untuk menggambar rumah, menata batang kayu menjadi patung dan tifa.
Ketika tifa itu di tabuh gambar rumah pun menjadi rumah laki – laki (yeu) dan mejelmalah patung menjadi manusia Asmat.

2.      Lokasi Suku Asmat
Daerah kebudayaan suku Asmat terletak di wilayah pegunungan yang lebat di bagian selatan papua (Irian Jaya) Pemukimannya dikelilingi oleh hutan sagu yang menghasilkan makanan pokok utama.
Untuk lebih jelasnya maka suku Asmat di bagi 2 tempat :
  1. Daerah bagian Hilir
Daerah tempat tinggal orang Asmat Hilir adalah dataran rumah yang luas di daerah sepanjang Pantai tertutup hutan rimba tropika yang diselingi rawa – rawa dan hutan sagu.

  1. Daerah bagian hulu
Daerah tempat tinggal orang Asmat Hulu adalah daerah yang semakin ke dalam daerahnya berbukit – bukit dengan padang rumput yang luas, dan perkempungan Suku Asmat bagian hulu ini terdiri dari 2 jenis rumah

3.      Sistem Kekerabatan
System kekerabatan orang Asmat disebut keluarga inti menogami dan kadang kadang poligami.
Orang asmat tinggal bersama – sama dalam rumah panggung kecil seluas 3x4x4 m yang disebut zsyem, ada pula kesatuan kekerabatan yang lebih besar keluarga luas ukosilokal dan keluarga ovunkalokal.
Keluarga luas Ukosilokal adalah keluarga yang sudah menikah kemudian berdiam di rumah istri, sedangkan keluarga Ovunkalokal adalah keluarga yang sudah menikah kemudin berdiam di rumah keluarga istri pihak ibu, jadi dalam suatu keluarga besar beranggotakan keluarga inti yunior dan beberapa keluarga inti senior.
Orang asmat merasa dirinya sangat serasi dengan alam ia adalah manusia sejati ”Asmati....... ke enak Anakel (”Aku adalah Wanita Sejati).
Masyarakat Asmat juga mengenal struktur paro masyarakat yang disebut Aipun. Pimpinan Aipun inilah yang mengambil prakarsa untuk mengadakan musyawarah untuk membicarakan suatu persoalan atau pekerjaan.

4.      Mata Pencaharian
Mata pencaharian hidup orang asmat di daerah pantai adalah meramu sagu dan berburu binatang yang berada di pedalaman bermata pencharian di bidang perkebunan.
Pohon sagu sebagai penghasil makanan pokok, yang tumbuh hampir merata disetiap lokasi dan di dalamnya hidup pada sebagai jenis fauna dan flora seperti babi hutan, kadal, tikus, bajing tebang, serta reftil biyawak maupun ular dan burung Cendrawasih. Selain itu pohon kayu besar digunakan untuk bahan peralatan dan pengungkapan rasa seni.

5.      Sistem Religi Dan Kepercayaan
Suku Asmat yakin bahwa mereka adalah keturunan dewa yang turun dari sebrang laut, tempat matahari terbenam, orang asmat juga yakin bahwa lingkaran tempat tinggal manusia juga merupakan tempat tinggal roh yang terbagi menjadi :
a.           Yi-ow adalah roh nenek moyang yang bersifat baik terutama bagi keturunannya. Roh ini menjaga sagu, danau, sungai dan hutan
b.           Os Bopam adalah roh – roh jahat yang membawa penyakit dan bencana beberapa upacara besar yang berhubungan dengan penghurmatan roh nenek moyang :
v  Nabismbu adalah upacara pembuatan Mbrs (patung ukir nenek moyang yang mati di bunuh)
v  Yanipokmbu adalah upacara pembuatan dan pengukuhan rumah yew
v  Tajimbu aalah upacara pembuatan perahu lesung
v  Yamasy Pokumbu adlaah upacara persai
v  Mbipok kumbu adalah upara topeng.

6.      Sistem Politik
Dalam sistem politik dankemasyarakatan suku Asmat terdapat struktur paroh masyarakat dan pemimpin suku bangsa Asmat.
a.           Struktur Paroh Masyarakat
Tujuan bangsa Asmat mengenal struktrur paroh masyarkat agar dapat saling mengawasi dan bersaing untuk meningkatkan kualitas masyarakat.
b.           Pemimpin Suku Asmat
Pemimpin Suku Asmat adalah sederajat dengan warga lain tetapi harus lebih pandai dan ahli dalam pekerjaan atau aktivitas ahli tertentu. Ahli lain dianggap telah terhormat dari pada pemimpin dalam masyarakat Asmat adalah seniman Pahat patung atau wow – ipits.

7.      Sistem Ekonomi dan Kesenian
a.      Sistem Ekonomi
Perekonomian suku Asmat mulai dibangun oleh Belanda melalui proyek pembangunan yang dilaksanakan suatu cabang perusahaan Imex Zumber Trade Company kemudian pembangunan tersebut diteruskan saat daerah Asmat dikuasai pemerintah Indonesia pada tahun 1963

b.      Sistem Kesenian
Kesenian Suku Asmat yang utama adalah ukir – ukiran dari kayu seperti patung, topeng, tumbak, tifa dan penohok sagu. Selain membuat ukiran juga dapat membuat alat – alat rumah tangga seperti kapak dari batu, yang mana batu kapak ini jarang di jumpai di Asmat karena daerahnya berawa – rawa untuk mendapatkannya yang akan dijadikan kapak.
8.      Lambang – Lambang yang Berkaitan
a.      Burung Bangau (Heron)
Yaitu lambang kemenangan dan keberhasilan pahlawan (Heros and socceiso)
b.      Alat kelamin laki – laki (male genital)
Yaitu lambang kehidupan dan kegagahan (life and vitally)
c.      Kapak batu, anak panah, bulu burung kausari.
Yaitu lambang kebesaran pemimpin (greaness of the learder)
d.     Ikan pari, (stingray) jari, akar beringi (boyan root)
e.      Lipatan kulit (winkles on skin)
Yaitu lambang
f.       Penyo, alat kelamin Pria, tulang punggung ikan, tulang burung enggan, dagu burung enggan
Yaitu lambang keseburan
g.      Cacing tanah, tulang belakang manusia, kulit ular, kulit penyu,
Lambang panglima perang
ASAL MULA SUKU ASMAT

 










Oleh Kelopok : 3

v  Aniska
v  Linda Miliawati
v  Nurus Suraya


1.    Asal Usul Suku Amat
2.    Lokasi Suku Asmat
3.    Sistem Kekerabatan
4.    Mata Pencaharian
5.    Sistem Nilai dan Kepercayaan
6.    Sistem Politik
7.    Sistem Ekonomi dan Kesenian
8.    Lambang – lambang yang berkaitan



MADRASAH ALIYAH AL – FALAH
Jln. Raya Nagreg Km. 38 Telp (022) 7951192 Pamucatan

Nangreg Kabupaten Bandung Kode Pos 40397

Tidak ada komentar:

Posting Komentar