BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Secara garis besar, yang melatar belakangi
permasalahan atas dasar dipilihnya “Mendidik Anak Secara Bijak” sebagai judul
yang kami angkat sepenuhnya sah, dan justru akan memperkaya wacana disekitar
sei mendidik anak secar bijak dan saya sangat senang jika kita sebagai manusia
bisa saling belajar tentang kiat mendidik anak secara baik dan sehat.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Bagaimana cara
mendidik anak dengan bijak dan metode apa saj ayang harus diterapkan (dalam
mendidik anak)
2. Adakah pengaruh
penting peranan orang tua terhadap anaknya
3. Sejauh mana perhatian
orang tua terhadap anaknya dalam mendidik anak.
1.3.
Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah
diatas, tujuan penelitian ini adalah sebagai beirkut :
1) Untuk mengetahui
bagaimana cara mendidik anak secara bijak
2) Untuk mengetahui
peranan penting orang tua terhadap anaknya
3) Untuk mengetahui
diskripsi tentang perhatian orang tua, terhadap anaknya
1.4.
Metode Penelitian
a. Tempat Penelitian
Yaitu disekolah, pada jam
pelajaran Bahasa Indonesia
b. Subjek Penelitian
Dari sebuah buku yang berjudul
Mendidik Anak Secara Bijak, karangan M. Arif Hakim
c. Prosedur Penelitian
Yaitu berdasarkan :
1. Latar belakang
2. Rumusan masalah
3. Tujuan penelitian
4. Metode penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
MENDIDIK ANAK SECARA BIJAK
Pada hakekatnya semua manusia
setara dihadapan Penciptanya, yakni Allah untuk itu tidak ada yang lebih tinggi
dan lebih unggul antara yang satu terhadap yang lainnya. Pencairan eksintensi
setiap manusia dalam menapaki hidupnya adalah sama dan setara. Setiap individu
manusia punya kelebihan dan kekurangan-nya sendiri. Seorang manusia, siapapun
dia, tidak ada yang bisa terlepas dari ”Kritik Sejarah”
Oleh karena itu disini kita
dijelaskan kriteria apa saja yang harus di perhatikan dalam ”Mendidik Anak
Secara Bijak”
1. Setiap Pribadi Selaku
Khas dan Unik
Orang tua yang berjiwa terbuka, luas, dan lapang dada, seringkali menemukan
hikmah dan pelajaran berharga dari hasil komunikasi intens dengan anaknya.
Sebagai manusia yang utuh, anak tidak bisa disepelekan. Mendidikk anak secara
baik dan sehat bukanlah merupakan upaya ”Penundukan” Di Sini sekali lagi anak
punya otonomi kemerdekaan yang seluas – luasnya, sembari di sisi lain ada
”diaug” dan ”komunikasi” yang sehat antara anak dengan orang tua manusia
dewasa,pendidik dan sebagainya.
2. Mendidik Anak Secara
Demokratis
Meskipun
orang tua / dewasa pada dasarnya telah mempunyai pengalaman yang lama dan lebih
dahulu hidup di dunia empirik ini daripada anak, akan tetapi tidak bijsaksana
jika orang tua ingin mendominasi segala hal yang menyangkut proses kehidupan
anaknya, dan interaksi yang sehat dan proses pergulatan yang demokratis antara
anak dan orang tua adalah merupakan hal yang niscaya.
Sebagiamana
firman Allah sebagia berikut :
”Dan
takutlah (kepada Allah) mereka yang meninggalkan sebagai pengganti mereka anak
– anak yang lemah (secara fisik) dan menghawatirkan (secara psikis) .......
Dalam ayat
di aas, Allah mewanti – wanti agar umat manusia hendaknya takut kepadaNya,
karena jika dari waktu ke waktu generasi umat manusia semakin lemah, maka
mustahil peradaban umat manusia akan semakin di warnai kemuraman dan kegelapan
bukan justru bergerak ke arah Cahaya dan Pencerahan.
3. Otonomi dan
Kemerdekaan Anak
Memberi
ruang otonomi dan kemerdekaan merupakan hal yang esensial bagi seitap manusia,
termasuk anak. Otonomi dan kemerdekaan seorang manusia bisa dijalankan seluas –
luasnya asal tidak menabrak hak – hak orang lain. Namun perlu diwaspadai,
soalnya otonomi dan kemerdekaan kadang bisa berubah bentuknya menjadi kebebasan
yang sebebas – bebasnya.
4. Toleransi,
Pluralisme, dan Komitmen Sosial
Karena
berproses dalam lingkungan yang luas, plura. Dan majemuk, maka anak perlu dididik
dengan jiwa toleransi dan kelapangdadaan. Indonesia terutama, masyarakatnya
terdiri dari bermacam suku, bahasa, agama, adat istiadat, budaya dan lain –
lain. Tingkat pluralisme dan kemajemukan masyarakat Indonesia termasuk cukup
tinggi.
Selain
sikap toleran danlapang dada, hal lain yang perlu ditanamkan pada jiwa anak
adalah soal kepedulian dan komitmen sosial. Disini anak kita didik untuk tidak
hanya memikirkan dan sibuk dengan dirinya sendiri (egois) akan tetapi juga
memperhatikan orang lain, masyarakat, serta persoalan sosial dan kehidupan umat
manusia secara lebih luas.
5. Komunikasi Yang Adil
dan Setara
Semakin
baik kemampuan komunikasi yang anak, maka diharapkan akan semakin maksimal
proses ”belajar” sang anak dengan fenomena kehidupan yang kaya warna. Anak
belajar pada manusia lain, begitu juga sebaliknya, manusia lain belajar pada
sang anak.
6. Membaca Kehidupan dan
Besikap Kritis
Sejak awla,
anak sebaiknya dilatih untuk ”membaca” dalam pembahasan ini yang dimaksud
membaca meliputi dalam arti yang luas maupun membaca dalam arti yagn khusus.
Membaca
dalam arti luas yaitu membaca fenomena kehidupan di dalam semesta ini.
Sedangkan membaca alam arti yang khusus yaitu membaca teks tertulis dan
mengapresiasi karya – karya kreatif.
7. Mengembangkan Minta dan
Bakat Anak
Sebagai
manusia, anak – anak tentu punya minat dan kecenderungan yang beragam, penemuan
potensi dan bakat ini dilakukan dengan metode komunikasi dan dialog yang baik
antara anak dan orang tua. Selain itu juga sebaiknya anak – anak disarankan
untuk memilih minat dan bakat yang benar – benar mengarah kereatifitas yaitu
minat dan bakat yang positif dan kreatif.
8. Baik hati, rendah
hati, dan suka menolong
Baik hati
yaitu : suatu sikap dengan cara cinta kasih sesama yang kuat dan mendalam
sedangkan Rendah hati adalah suatu sikap atau kepribadian di man seseorang
tidak sombong ataupun tinggi hati. Suka Menolong adalah suatu sikap dan
perbuatan di mana seseorang suka memberi pertolongan pada orang lain.
BAB III
PENUTUP
2.1.
Kesimpulan
Dalam Pelbagi hal, sebagai orang tua, sebaiknya ”memberi pengertian” kepada
anak secara kritis dan argumentasi. Hindarilah mendidik anak dengan cara – cara
(yang berbau) mengguri, mendikte, berkhutbah, atau model – model doktiner, yang
tentu saja tidak akan membantu anak untuk memekarkan eksitensi dirinya sebagai
manusia yang kreatif dan merdeka.
Didiklah anak untuk berani bersikap dan menentukan pikiran dalam hidupnya,
serta siap bertanggung jawab terhadap segala pilihannya secara sadar. Ajaklah
anak – anak untuk memunculkan ”Pijar Hatinurani Merdekan-Nya” sendiri yang
menyiratkan tanggung jawab yang penuh sebagai umat manusia yang mengemban
cahaya spiritual dan yang hidup dan Tuhan.
2.2.
Kritik dan Saran
a. Kritik
Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan karya ilmiah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat saya
harapkan demi penyempurnaan dan perbaikan makalah ini.
b. Saran
Sebagai orang tua, maka
bimbinglah anak – anak untuk menapaki kehidupan yang karya warna dan karya
nuansa ini. Dalam pelbagi hal, sebagai orang tua, sebaiknya ”memberi
pengertian” kepada anak secara kritis dan argumentatif.
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan perkenanya
sehingga karya ilmiah yang berjudul Mendidik Anak Secara Bijak ini dapat
diselesaikan sesuai dengan rencana.
Karya ilmiah
ini dususun guna memenuhi salah satu tugas Bahasa Indonesia, dan saya berharap
karya ilmiah ini dapat memberikan suatu pedoman dan arahan bagi kita yang masih
dalam proses belajar mengajar.
Namun penulis
menyadari bahwa karya ilmiah ini belumlah dikatakan sempurna. Oleh karena itu,
harap dimaklumi karena saya masih dalam tahap belajar.
Nagreg,
20 Maret 2009
Penulis
|
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................ i
Daftar Isi ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang
Masalah ........................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 1
1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................... 1
1.4. Metode Penelitian .................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN (Mendidikan Anak secara
bijak) ...................... 3
BAB III PENUTUP.................................................................................... 7
2.1. Kesimpulan .............................................................................. 7
2.2. Saran ........................................................................................ 7
|
MENDIDIK ANAK SECARA BIJAK
Disusun Untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
Oleh
NURUS SURAYA
MADRASAH ALIYAH AL – FALAH
Jln. Raya Nagreg Km. 38 Telp
(022) 7951192 Pamucatan
|
Nangreg Kabupaten Bandung Kode Pos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar