Minggu, 31 Mei 2015

Makalah Cara Mendidik Anak - zona IAILM

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang Masalah
Secara garis besar, yang melatar belakangi permasalahan atas dasar dipilihnya “Mendidik Anak Secara Bijak” sebagai judul yang kami angkat sepenuhnya sah, dan justru akan memperkaya wacana disekitar sei mendidik anak secar bijak dan saya sangat senang jika kita sebagai manusia bisa saling belajar tentang kiat mendidik anak secara baik dan sehat.

1.2.  Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1.      Bagaimana cara mendidik anak dengan bijak dan metode apa saj ayang harus diterapkan (dalam mendidik anak)
2.      Adakah pengaruh penting peranan orang tua terhadap anaknya
3.      Sejauh mana perhatian orang tua terhadap anaknya dalam mendidik anak.

1.3.  Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah sebagai beirkut :
1)      Untuk mengetahui bagaimana cara mendidik anak secara bijak
2)      Untuk mengetahui peranan penting orang tua terhadap anaknya
3)      Untuk mengetahui diskripsi tentang perhatian orang tua, terhadap anaknya
1.4.  Metode Penelitian
a.       Tempat Penelitian
Yaitu disekolah, pada jam pelajaran Bahasa Indonesia
b.      Subjek Penelitian
Dari sebuah buku yang berjudul Mendidik Anak Secara Bijak, karangan M. Arif Hakim
c.       Prosedur Penelitian
Yaitu berdasarkan :
1.      Latar belakang
2.      Rumusan masalah
3.      Tujuan penelitian
4.      Metode penelitian











BAB II
PEMBAHASAN
MENDIDIK ANAK SECARA BIJAK

Pada hakekatnya semua manusia setara dihadapan Penciptanya, yakni Allah untuk itu tidak ada yang lebih tinggi dan lebih unggul antara yang satu terhadap yang lainnya. Pencairan eksintensi setiap manusia dalam menapaki hidupnya adalah sama dan setara. Setiap individu manusia punya kelebihan dan kekurangan-nya sendiri. Seorang manusia, siapapun dia, tidak ada yang bisa terlepas dari ”Kritik Sejarah”
Oleh karena itu disini kita dijelaskan kriteria apa saja yang harus di perhatikan dalam ”Mendidik Anak Secara Bijak”
1.      Setiap Pribadi Selaku Khas dan Unik
Orang tua yang berjiwa terbuka, luas, dan lapang dada, seringkali menemukan hikmah dan pelajaran berharga dari hasil komunikasi intens dengan anaknya. Sebagai manusia yang utuh, anak tidak bisa disepelekan. Mendidikk anak secara baik dan sehat bukanlah merupakan upaya ”Penundukan” Di Sini sekali lagi anak punya otonomi kemerdekaan yang seluas – luasnya, sembari di sisi lain ada ”diaug” dan ”komunikasi” yang sehat antara anak dengan orang tua manusia dewasa,pendidik dan sebagainya.

2.      Mendidik Anak Secara Demokratis
Meskipun orang tua / dewasa pada dasarnya telah mempunyai pengalaman yang lama dan lebih dahulu hidup di dunia empirik ini daripada anak, akan tetapi tidak bijsaksana jika orang tua ingin mendominasi segala hal yang menyangkut proses kehidupan anaknya, dan interaksi yang sehat dan proses pergulatan yang demokratis antara anak dan orang tua adalah merupakan hal yang niscaya.
Sebagiamana firman Allah sebagia berikut :
 



”Dan takutlah (kepada Allah) mereka yang meninggalkan sebagai pengganti mereka anak – anak yang lemah (secara fisik) dan menghawatirkan (secara psikis) .......
Dalam ayat di aas, Allah mewanti – wanti agar umat manusia hendaknya takut kepadaNya, karena jika dari waktu ke waktu generasi umat manusia semakin lemah, maka mustahil peradaban umat manusia akan semakin di warnai kemuraman dan kegelapan bukan justru bergerak ke arah Cahaya dan Pencerahan.

3.      Otonomi dan Kemerdekaan Anak
Memberi ruang otonomi dan kemerdekaan merupakan hal yang esensial bagi seitap manusia, termasuk anak. Otonomi dan kemerdekaan seorang manusia bisa dijalankan seluas – luasnya asal tidak menabrak hak – hak orang lain. Namun perlu diwaspadai, soalnya otonomi dan kemerdekaan kadang bisa berubah bentuknya menjadi kebebasan yang sebebas – bebasnya.
4.      Toleransi, Pluralisme, dan Komitmen Sosial
Karena berproses dalam lingkungan yang luas, plura. Dan majemuk, maka anak perlu dididik dengan jiwa toleransi dan kelapangdadaan. Indonesia terutama, masyarakatnya terdiri dari bermacam suku, bahasa, agama, adat istiadat, budaya dan lain – lain. Tingkat pluralisme dan kemajemukan masyarakat Indonesia termasuk cukup tinggi.
Selain sikap toleran danlapang dada, hal lain yang perlu ditanamkan pada jiwa anak adalah soal kepedulian dan komitmen sosial. Disini anak kita didik untuk tidak hanya memikirkan dan sibuk dengan dirinya sendiri (egois) akan tetapi juga memperhatikan orang lain, masyarakat, serta persoalan sosial dan kehidupan umat manusia secara lebih luas.
5.      Komunikasi Yang Adil dan Setara
Semakin baik kemampuan komunikasi yang anak, maka diharapkan akan semakin maksimal proses ”belajar” sang anak dengan fenomena kehidupan yang kaya warna. Anak belajar pada manusia lain, begitu juga sebaliknya, manusia lain belajar pada sang anak.
6.      Membaca Kehidupan dan Besikap Kritis
Sejak awla, anak sebaiknya dilatih untuk ”membaca” dalam pembahasan ini yang dimaksud membaca meliputi dalam arti yang luas maupun membaca dalam arti yagn khusus.
Membaca dalam arti luas yaitu membaca fenomena kehidupan di dalam semesta ini. Sedangkan membaca alam arti yang khusus yaitu membaca teks tertulis dan mengapresiasi karya – karya kreatif.
7.      Mengembangkan Minta dan Bakat Anak
Sebagai manusia, anak – anak tentu punya minat dan kecenderungan yang beragam, penemuan potensi dan bakat ini dilakukan dengan metode komunikasi dan dialog yang baik antara anak dan orang tua. Selain itu juga sebaiknya anak – anak disarankan untuk memilih minat dan bakat yang benar – benar mengarah kereatifitas yaitu minat dan bakat yang positif dan kreatif.
8.      Baik hati, rendah hati, dan suka menolong
Baik hati yaitu : suatu sikap dengan cara cinta kasih sesama yang kuat dan mendalam sedangkan Rendah hati adalah suatu sikap atau kepribadian di man seseorang tidak sombong ataupun tinggi hati. Suka Menolong adalah suatu sikap dan perbuatan di mana seseorang suka memberi pertolongan pada orang lain.








BAB III
PENUTUP
2.1.       Kesimpulan
Dalam Pelbagi hal, sebagai orang tua, sebaiknya ”memberi pengertian” kepada anak secara kritis dan argumentasi. Hindarilah mendidik anak dengan cara – cara (yang berbau) mengguri, mendikte, berkhutbah, atau model – model doktiner, yang tentu saja tidak akan membantu anak untuk memekarkan eksitensi dirinya sebagai manusia yang kreatif dan merdeka.
Didiklah anak untuk berani bersikap dan menentukan pikiran dalam hidupnya, serta siap bertanggung jawab terhadap segala pilihannya secara sadar. Ajaklah anak – anak untuk memunculkan ”Pijar Hatinurani Merdekan-Nya” sendiri yang menyiratkan tanggung jawab yang penuh sebagai umat manusia yang mengemban cahaya spiritual dan yang hidup dan Tuhan.

2.2.       Kritik dan Saran
a.       Kritik
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat saya harapkan demi penyempurnaan dan perbaikan makalah ini.

b.      Saran
Sebagai orang tua, maka bimbinglah anak – anak untuk menapaki kehidupan yang karya warna dan karya nuansa ini. Dalam pelbagi hal, sebagai orang tua, sebaiknya ”memberi pengertian” kepada anak secara kritis dan argumentatif.


















KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan perkenanya sehingga karya ilmiah yang berjudul Mendidik Anak Secara Bijak ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana.
Karya ilmiah ini dususun guna memenuhi salah satu tugas Bahasa Indonesia, dan saya berharap karya ilmiah ini dapat memberikan suatu pedoman dan arahan bagi kita yang masih dalam proses belajar mengajar.
Namun penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini belumlah dikatakan sempurna. Oleh karena itu, harap dimaklumi karena saya masih dalam tahap belajar.



Nagreg, 20 Maret 2009
Penulis







i
 
 


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................     i
Daftar Isi .....................................................................................................     ii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................     1
1.1.  Latar Belakang Masalah ...........................................................     1
1.2.  Rumusan Masalah ....................................................................     1
1.3.  Tujuan Penelitian ......................................................................     1
1.4.  Metode Penelitian ....................................................................     2
BAB II PEMBAHASAN (Mendidikan Anak secara bijak) ......................     3
BAB III PENUTUP....................................................................................     7       
2.1. Kesimpulan ..............................................................................     7
2.2. Saran ........................................................................................     7










ii
 
 



MENDIDIK ANAK SECARA BIJAK


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
 











Oleh
NURUS SURAYA







MADRASAH ALIYAH AL – FALAH
Jln. Raya Nagreg Km. 38 Telp (022) 7951192 Pamucatan


 
Nangreg Kabupaten Bandung Kode Pos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar