Minggu, 31 Mei 2015

Tugas Perkembangan Motorik - zona IAILM

TUGAS PERKEMBANGAN MOTORIK

Nama Mahasiswa            :    Komariah
Nomor Pokok                   :    2124060220
Program Studi                 :    PJKR
Semester                           :    V / Karyawan
Dosen                                :    Lauren S. M.Pd
 


Studi mengenai pertumbuhan dan perkembangan manusia pengetahuan mengenai proses perkembangan merupakan inti dari pada pendidikan.
Studi perkembangan motorik di pelajari sebagai lintas bidangdari fisiologi, latihan, biomekanik, perilaku motorik, dan kontrol motorik baik sebagai psikologi, perkembangan maupun sosiologi. Tahun 1970 banyak riset dilakukan berkaitan dengan perkembangan motorik dan sejak itu studi ini menjadi bidang yang diminati para peneliti.
Studi mengenai Proses Perkembangan.
Perkembangan merupakan suatu proses yang berlangsung terus menerus berawal saat konsepsi dan berakhir pada saat kematian, perkembangan mencakup semua aspek perilaku manusia karena itu hanya dapat dipisahkan secara artificial kedalam domein – domein, kategori atau periode usia. Pengakuan terhadap konsep perkembangan ”Lifespan” yang semakin luas mendorong para peneliti melakukan studi tentang keterampilan atlet pada masa adolesensi dan dewasa dan juga studi tentang gerakan pada masa bayi, masa kanak – kanak, dan usia lanjut sejarah.
Usaha – usaha awal dalam studi perkembangan motorik anak – anak telah dimulai sejak tahun 1930 – an oleh Bayley (1935), Gesall dan Thompson (1934), Mc. Graw (1935) dan Sharly (1931). Terdorong oleh perhatian mereka terhadap hubungan proses kematangan dan belajar pada perkembangan kognitip, maka studi perkembangan motorik pada bayi dilakukan setelah mengamati sipat perkembangan normal penguasaan gerakan – gerakan rudi materi hingga pola perilaku yang matang, mereka sampai pada kesimpulan walaupun kecepatan anak – anak mencapai kemampuan gerakan agak berbeda – beda hasil studi menunjukkan bahwa pemerolehan kemampuan bergerak bersipat universal dan seragam.
Hasil studi yang dilakukan oleh Gesell dan Thompson (1929) dan Mc. Graw (1935) dengan menggunakan metode control CO – Twin menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh latihan umum dan latihan khusus terhadap pemerolehan berbagai kemampuan gerakan studi yang dilakukan Monika Wild (1938) mengenai perilaku melempar, menandai awal penelitian mengenai pola – pola perkembangan gerakan pada anak – anak. Setela itu kegiatan penelitian mengenai berbagai aspek yang berkaitan dengan perkembangan motorik pada anak – anak menurun hingga tahun 1960-an kecuali disertai Dorothy Deach (1951) yang tidak dipublikasikan.
Sejak tahun 1960 studi perkembangan motorik kembali marak antara lain dengan adanya penelitian helverson bersama beberapa mahasiswanya di universitas wisconsin mengenai penguasaan kemampuan gerak fundamental pada anak – anak dan mekanisme yang mengetahui penguasaan dan pengembangan keterampilan itu.

Metoda
Dapat dua cara utama meneliti perkembangan motorik yaitu studi logitudinal dan studi cross – sectional. Yang dimaksud metode longitudinal adalah cara menyelidiki anak dalam waktu yang lama. Sebagai ilustrasi, seseorang di ikuti perkembangan sejak lahir hingga meninggal, atau menyelediki Seseorang untuk sebagian waktu hidupnya misalnya selama masa kanak – kanak.
Pengumpulan daa longitudinal bertujuan untuk menjelaskan perubahan – perubahan perilaku dan menggunakan bagan dari beberapa aspek pertumbuhan dan perkembangan individu serta performans motorik selama beberapa tahun.
Madofrd Boys Growth Studi yang dilakukan Harison Clarke (1971) dari tahun 1956 – 1968 merupakan salah satu studi longitudinal yang paling lengkap mengenai pertumbuhan. Studi perkembangan film footage anak – anak yang mempelajari keterampilan keterampilan gerakan dasar selama beberapa tahun.
Keuntungan metode longitudinal adalah bahwa proses perkembangan dapat diiuti dengan teliti. Namun kerugiannya adalah peneliti sangat tergantung pada orang yang diselidiki dalam jangka waktu yang cukup lama. Hal ini seringkali menimbulkan kesulitan seperti tingkat droup out tinggi yang di sebabkan orang yang diteliti pindah, sakit atau meninggal.
Metode lain yang disebut time lay ”membandingkan orang orang dari usia yang sama tetapi berasal dari kohort yang berbeda – beda (Kohort artinya kelmpok orang yang lahir dalam tahun yang sama). Schlae (1965) menunjukan pentingnya observasi yang dilakukan berulang – ulang dan tidak tergantung satu sama lain sehingga orang – orang dari Kohort yagn sama di observasi, misalnya dua kali, atas dasar itu Baltas (1977) menemukan suatu perbedaan antara metode yang konvensional dengan strategi – strategi yang sekuensial seperti terlihat pada gambar berikut :









Gambar 1.1.  :    Perbedaan antara metode konvensional dengan strategi – strategi yang sekuensional (sumber Monks dan Knoors (1987).
Gambar 1.1   :    Suatu metode cross – sectional meliputi beberapa sampel (S1 – S5) dari usia yang berbeda (U1 – U5) pada waktu yang sama masing – masing di observasi satu (O1) suatu metode longitudinal mengikuti sampel yang sama (S1) dalam semua tingkatan umur (U1 – U5) dalam gambar tersebut juga tampak metode ”time log” (Schale, 1965) yang mempertentangkan sampel dari Kohort berbeda – beda (S1 – S) dengan usia yang sama.
Klasifikasi Usia perkembangan
Metode yang paling populer namun cukup akurat adalah klasifikasi berdasarkan usia kronologis, merupakan usia seseorang dalam bulan dan tahun, merupakan yang paling populer karena penggunanya yang universal dan secara konstant mewakili dari semua orang dengan mengetahui tanggal kelahiran seseorang dengan mudah kita dapat menghitung usia dalam tahun bulan antar hari dalam tabel 1.2 di sajikan klasifikasi kronologis yang konvensional tentang usia sejak konsepsi hingga usia tua.
Usia morfologis adalah suatu perbandingan yang dicapai seseornag (tinggi dan berat badan) dengan standar normatif usia emosional adalah suatu ukuran sosialitas dan kemampuan seseorang untuk berpungsi dalam suatu lingkungan tertentu.
Usia konsep diri adalah suatu ukuran tentang pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri dan seirng kali berfluktuasi dalam usia hidup seseorang. Usia persepsual merupakan suatu penilaian tentang kecepatan tingkat perkembangan persepsual seseorang. Semua ukuran – ukuran kematangan sipatnya berubah – ubah dan semuanya berkaitan dengan usia kronologis, tetapi tidak bergantung kepadanya.

TABEL 1.2 KLASIFIKASI USIA KRONOLOGIS
Periode
Perkiraan Bentang Usia
I.                   Prenatal
A.    Periode Zigote
B.     Periode Embrio
C.     Periode Fetal
Konsepsi – Lahir
Konsepsi – 1 Minggu
2 minggu – 8 minggu
8 minggu –lahir

II.                Masa Bayi
A.    Periode Neonatal
B.     Awal Masa Bayi
C.     Akhir Masa Bayi

Lahir  - 24 bulan
Lahir – 1 bulan
1 bulan – 12 bulan
12 bulan – 24 bulan

III.             Masa Kanak – Kanak
A. Masa anak kecil
B. Awal masa kanak – kanak
C. Akhir Masa kanak – kanak
2 tahun – 10 tahun
24 bulan – 36 bulan
3 tahun – 5 tahun
6 tahun – 10 tahun

IV.             Masa Remaja
A.    Pra Puberitas

B.     Akhir Masa Puberitas
10 tahun – 20 tahun
10 tahun  - 13 tahun (P)
11 tahun – 13 tahun  (L)
12 tahun – 20 tahun (P)
14 tahun – 20 tahun (L) 



V.                Masa Dewasa Muda
A. Periode Novice
B. Periode Settle
20 tahun – 40 tahun
20 tahun – 30 tahun
30 tahun – 40 tahun

VI.             Masa Dewasa Tengahan
A.    Masa Transisi
B.     Usia Pertengahan
40 tahun – 60 tahun
40 tahun – 45 ahun
45 tahun – 60 tahun

VII.          Masa Tua
A.    Awal Masa Tua
B.     Pertengahan Masa Tua
C.     Masa Tua Renta
60 tahun - ........
60 tahun – 70 tahun
70 tahun – 80 tahun
80 tahun - ...............


Tidak ada komentar:

Posting Komentar