KEHIDUPAN DAN LINGKUNGAN HIDUP MIKROBA
A. KEHIDUPAN MIKROBA
Kehidupan merupakan proses hidup untuk dapat
mempertahankan tingkat organisasi yang kompleks seakan – akan bukan proses
spontan. Tetapi hadus disadari bahwa jasad bukan merupakan system yang terpisahkan,
melainkan system terbuka. Karena itu hidup merupakan proses spontan yang dapat
mempertahankan tingkat organisasi tertentu karena selalu mendapatkan suplai
energi dan lingkunganya.
1.
Dasar Kehidupan
Setiap jasad hidup memiliki sifat – sifat yang dapat
digolongkan kedalam dua kelompok kegiatan, yaitu metabolisme dan pelestarian
diri, di dalam arti luas metabolisme diartikan sebagai fungsi – fungsi nutiri,
respirasi dan sintesis, sehingga setiap kehidupan selalu menganut dan mengikuti
jalur tersebut dalam satu kesatuan sehinga metabolisme dan pelstarian diri
tercakup didalamnya.
Proses nutrisi memberikan bahan bagi kehidupan jasad
sedang proses respirasi adalah mengambil energi dan beberapa bahan. Berdasarkan
kepada energi dan komponen struktur yang diperoleh dari hasil metabolisme dan
pelesteran terdiri dari tiga aktivitas yaitu steady stare control, reproduksi
dan adaptasi ketiga aktivitas tersebut memungkinkan organisme hidup untuk
menanggulangi pengaruh – pengaruh yang menggangu dan merusak lingkungannya.
Pada dasarnya stendi state control dapat membuat
organisme mampu menerima rangsang dan memberikan respon terhadap informasi –
informasi dengan cara yang bersifat melindungi diri dengan jalan memperoleh
energi bahan – bahan, stendy state control akan menyebabkan organisme mengambil
nutrisi yang baru jika persediaan yanglama habis. Dengan demikian steady state
control menyesuaikan respirasi dan sintesis dengan kebutuhan pada saat tertentu
menyalurkan hasil sintesa kearah respirasi bagian – bagian yang rusak untuk
penggantinya bila tidak dapat diperbaiki dan mengsitesis tambahan atau
menyebabkan jasad dapat tumbuh. Dengan demikian dapat disadari bahwa steady
state control menggunakan energi dari lingkungan serta mempertahankannya agar
aliran energi dan bahan baku yang ada dilingkungan tetpa berjalan, karena itu
energi memegang peranan yang utama, maka harus ditinjau peranan energi didalam
proses hidup mengikuti pula hukum – hukum fisika maupun kimia.
Steady state berbeda dengan keseimbangan (equili
brium), karena keseimbangan dicapai pada keadaan tidak teroganisasi.
2.
Kelompok Kehidupan
Berdasarkan kelompok kehidupan, khususnya pada sumber
nutrient dan energi serta kebutuhan oksigen, maka kehidupan mikroba dapat
dibagi dalam beberapa kelompok tertentu seperti :
a.
Mikroba Antotrofik
Yaitu kelompok mikroba yang memerlukan sumber C di dalam bentuk senyawa
anorganik seperti CO2 atau karbonat.
b.
Mikroba Heterotrofik
Yaitu kelompok mikroba yang memerlukan sumber C di dalam bentuk senyawa
organic.
Berdasarkan kepada kebutuhan terhadap sumber C untuk
kelompok neterotrofik maka akibatnya kelompok tersebut harus hidup secara :
a.
Safrofitik
Hidup dan jasad lain yang masih hidup (sisa sisa atau buangan tumbuhan
atau hewan yang sudah masi)
b.
Prasitik
Hidup pada jasad lain yang masih hidup (sebagai jasad penyakit dsb)
Tetapi sejalan dengan kebutuhan hidup mikroba terhadap
sumber nutrient atau sumber C serta sumber energi, maka kehidupan jasad
tersebut secara lebih luas dapat pula digolongkan menjadi jasad fofosintetik, komosintetik.
Berdasarkan kebutuhan terhadap sumber oksigen,
terdapat dua kelompok besar mikroba yaitu :
a.
Golongan aerobic
Yaitu kelompok jasad pengguna oksigen bebas sebagai aseptor tunggal
hydrogen terakhir di dalam proses respirasi
b.
Golongan anaerobic
Yaitu kelompok jasad baik yang tidak dapat menggunakan oksigen bebas
sebagai aseptor hydrogen terakhir didalam proses respirasi, tetapi harus dalam
bentuk senyawa kimia misalnya nitrat.
Variasi kehidupan mikroba berdasarkan kebutuhan
oksigen dibedakan menjadi beberapa kelompok yaitu :
a.
Mikroba Mikroaerofilik
Kelompok mikroba yang membutuhkan oksigen dalam jumlah yang sangat kecil
b.
Mikroba fakultatif anerobik atau
fakultatif aerobic
Kelompok mikroba yang secara terbatas dapat hidup dalam keadaan aerobic ataupun
anaerobic.
c.
Mikroba Kapnofilik
Kelompok jasad yang memerlukan oksigen dengan kadar rendah tetapi
sebaliknya CO2 dengan kadar tinggi.
B. LINGKUNGAN HIDUP MIRKOBA
Mikroba termasuk ke dalam kelompok jasad hidup yang
sangat peka terhadap adanya perubahan lingkungan sehingga adanya perubahan yang
kecil misalnya di dalam temperature atau cahaya, akan cepat mempengaruhi
kehidupan dan aktivitasnya.
Faktor – faktor yang mempengaruhi kehidupan mikroba :
a.
Faktor Abiotik
1)
Temperatur
Berdasarkan daerah aktivitas temparatur, mikroorganisme dibagi menjadi
tiga golongan yaitu :
a)
Mikroba psikrofil (kyofil),
golongan mirkoba yang dapat tumbuh pada daerah temperature antara O0C
sampai 300C dengan tempartur optimum 150C.
b)
Mikroba mesofil, golongan mikroba
yang mempunyai temperature optimum pertumbuhan antara 200C – 370C,
minimum 150C dan maksimum 550C.
c)
Miroba termofil, golongan mikroba
yang dapat tumbuh pada daerah temperature tinggi, optimum antara 550C
– 600C, minimum 400C sedangkan maksimum 750C.
2)
Kelembapan
Mikroba mempunyai nilai kelembapan optimum. Pada umumnya untuk
pertumbuhan ragi dan bakteri diperlukan kelembapan yang tinggi di atas 85%
sedang untuk jamur dan aktinomiset diperlukan kelembapan yang rendah dibawah
80% banyak mikroba yang tahan dalam keadaan kering untuk waktu yang lama,
seperti dalam bentuk spora, konidia, artorpora, klmadispora, dan kista.
3)
Tekanan osmose
Pada umumnya lauran hipertonis menghambat pertumbuhan, karena dapat
menyebabkan plasmolisa. Tekanan osmose tinggi banyak digunakan di dalam prkatek
untuk pengawetan bahan – bahan makanan.
4)
Logam berat
Ion – ion logam berat seperti Ag, Hg, Cu, Au, Zn, walaupun kadar yang
sangat rendah akan bersifat toksik terhadap mikroba karena ion – ion logam
berat dapat beraksi dengan gugusan sel.
5)
Radiasi
Umumnya cahaya mempunyai daya merupsak kepada sel mikroba yang tidak
mempunyai pigmen fotosinteis, sedangkan cahaya dengan gelombang pendek dapat
berpengaruh terhadapjasa hidup.
6)
Tegangan Muka
Tegangan muka mempengaruhi cairan sehingga permukannya akan menyerupai
membrane yang elastis, sehingga dapat mempengaruhi kehidupan mikroba.
7)
Tekanan hidrostatik dan mekanik.
Beberapa jenis mikroba dapat hidup di dalam samudera pasifik dengan
tekanan lebih dari 1.208 kg tiap cm persegi, dan kelompok ini disebut barofilik
b.
Faktor Biotik
1)
Bebas hama
Di dalam percobaan sering dilakukan hewan percobaan yang sejak lahir
harus bebas dari semua jenis mikroba. Hewan percobaan tersebut bebas mikroba
atau mengalami kehidupan aksenik atau
tanpa benda – benda asing.
2)
Asosiasi
Di dalam jarang sekali ditemukan kehadiran jasad hidup
sebagai biakan murni, tetapi selalu berada di dalam asosiasi dengan jasad –
jasad lain. Macam – macam asosiasi adalah sebagai beirkut :
a)
Komensalisme, asosiasi yang
sangat renggang, dimana salah satu jenis
mendapatkan keuntungan, sedang yang lain tidak mendapat keuntungan atau
kerugian.
b)
Mutualisme, bentuk asosiasi di
mana masing – masing jenis mendapatkan keuntungan.
c)
Parastisme, bentuk asosiasi di
antara parasit dengan kasad inang, Jasad parasit yagn obligat dapat merusak
jasad inang dan akhirnya memusnahkan.
d)
Antibiose, bentuk asosiasi kehidupan
yang menyebabkan salah satu pihak di dalamnya akan terbunuh atau terhambat
pertumbuhannya yang diakibatkan oleh senyawa yang dihasilkan jasad lain.
e)
Sinergisme, bentuk asosiasi
kehidupan yang menyebabkan terjadinya kemampuan untuk melakukan perubahan kimia
di dalam substrat.
f)
Sinstropisme, kegiatan dari jasad
terhadap sumber nutrisi. Proses ini penting di dalam penguraian bahan organic
tanah dan di dalam proses pengolahan air buangan.
DAFTAR PUSTAKA
Suriawiria, Unus. (1986). Pengantar
Mikrobiologi Umum, Bandung
: Angkasa Heryana, Nanang, (2003) Buku ajar Mikrobiologi, Tasikmalaya, Prodi
Biologi FKIP UNSIL
KEHIDUPAN DAN
LINGKUNGAN HIDUP MIKROBA
Disusun
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata
Kuliah Mikrobiologi
Oleh
Kelompok
III
Liah
Badriah 072154067
Desy
Oktiani 072154077
Isnaeni
Yuniasari 072154078
Tintin
Martini 072154079
Santi
Windasari 072154080
Irwan
Nurgraha 072154081
Lia
Hastuti 072154082
Deden
Yogi Iskandar 07215408
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BILOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar