Minggu, 31 Mei 2015

Makalah Lembaga Sosial - zona IAILM

BAB I
PENDAHULUAN


1.1.    Latar Belakang
Norma merupakan aturan-aturan perilaku dalam interaksi sosial warga masyarakat. Norma-norma biasanya saling berhubungan dan membentuk jaringan norma yang disebut sistem norma. Sistem norma tersebut akan membantu warga masyarakat memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan jasmani maupun rohani. Sistem norma yang mengatur atau membantu warga masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya, kita sebut pranata atau lembaga sosial.
Dalam suatu negara tentunya memiliki lembaga-lembaga sosial. Lembaga-lembaga sosial tersebut diantaranya, lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga ekonomi, lembaga agama, dan lembaga politik. Lembaga-lembaga sosial tersebut memiliki karakteristik tersendiri yakni memiliki simbol.
Suatu negara yang tidak memiliki lembaga sosial, akan mengalami kehancuran. Oleh sebab itu, lembaga sosial berperan penting dalam suatu negara.
1.2.    Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terkandung dalam makalah ini, yakni sebagai berikut :
1)      Apa yang dimaksud lembaga sosial
2)      Bagaimana proses pertumbuhan lembaga sosial
3)      Bagaimana proses terbentuknya lembaga sosial
4)      Apa fungsi dari lembaga sosial
5)      Apa saja karakteristik lembaga sosial
6)      Apa saja tipe-tipe lembaga sosial
7)      Apa syarat-syarat lembaga sosial
8)      Apa ciri-ciri lembaga sosial
9)      Apa sifat khusus lembaga sosial
1.3.    Tujuan Perumusan Masalah
Tujuan kami menyusun makalah yang bertemakan “LEMBAGA SOSIAL” ini tidak lain ialah untuk mengetahui :
v  Mengetahui pengertian lembaga sosial
v  Proses pertumbuhan lembaga sosial
v  Proses terbentuknya lembaga sosial
v  Fungsi lembaga sosial
v  Karakteristik lembaga sosial tipe-tipe lembaga sosial
v  Syarat-syarat lembaga sosial
v  Ciri-ciri lembaga sosial
v  Sifat khusus lembaga sosial

1.4.    Sistematika Penulisan
Penulisan ini disajikan dengan menggunakan sistematika sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, meliputi : Latar Belakang Masalah ; Perumusan Masalah ; Tujuan Masalah dan Sistematika Penulisan.
BAB II Pembahasan, meliputi : Pengertian Lembaga Sosial ; Proses Pertumbuhan Lembaga Sosial ; Proses Terbentuknya Lemabaga Sosial ; Fungsi Lembaga Sosial ; Karateristik Lembaga Sosial ; Syarat-syarat Lembaga Sosial ; Ciri-ciri Lembaga Sosial dan Sifat Khusus Lembaga Soisal.
BAB III Penutup, meliputi : Kesimpulan








BAB II
PEMBAHASAN
LEMBAGA SOSIAL

2.1.    Pengertian Lembaga Sosial
Istilah lembaga sosial merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris social institution yang merujuk pada dua pengertian, yakni sistem nilai dan norma-norma sosial serta bentuk atau organ sosial. Dalam hal ini Koentjara Ningrat lebih mengutamakan nilai dan norma sehingga ia menerjemahkan social institution itu sebagai pranata social.
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menerjemahkan social institution sebagai lembaga kemasyarakatan. Hal ini juga dikemukakan oleh Soerjono Soekanto.
Ada beberapa definisi lembaga sosial menurut para sosiolog.
1)      Menurut Paul Horton dan Chester L. Hurt
Lembaga sosial adalah sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang menyatukan nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
2)      Menurut Peter L Berger
Lembaga sosial adalah suatu prosedur yang menyebabkan perbuatan manusia ditekan oleh pola tertentu dan dipaksa bergerak melalui jalan yang dianggap sesuai dengan keinginan masyarakat.
3)      Menurut Mayor Polak
Lembaga sosial adalah suatu kompleks atau sistem peraturan-permaturan dan adat istiadat yang memperntahankan nilai-nilai yang penting
4)      Menurut W Hamilton
Lembaga sosial adalah tata cara kehidupan kelompok, yang apabila dilangga akan dijatuhi berbagai derajat sanksi



5)      Menurut Robert Maclver dan C.H. Page
Lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang tergantung dalam suatu kelompok masyarakat
6)      Menurut Leopold Von Wiese dan Becker
Lembaga sosial adalah jaringan proses hubungan antar manusia dan antar kelompok yang berfungsi memelihara hubungan itu serta pola-polanya sesuai dengan minat dan kepentingan individu dan kelompoknya
7)      Menurut Koenjaraningrat
Lembaga sosial atau suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas untuk memenuhi kompleksitas khusus dalam kehidupan manusia
8)      Menurut Soerjono Soekanto
Lembaga sosial atau himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa lembaga sosial berkaitan dengan hal-hal berikut :
a)      Seperangkat norma yang saling berkaitan, bergantung, dan mempengaruhi
b)      Seperangkat norma yang dapat dibentuk, diubah dan dipertahankan sesuai dengan kebutuhan hidup
c)      Seperangkat norma yang mengatur hubungan antar warga masyarakat agar dapat berjalan dengan tertib dan teratur.
Lembaga sosial merupakan wadah dari sekumpulan norma atau kaidah yang mengatur penduduknya dalam rangka mewujudkan kebutuhan masyarakat yang bersifat khusus.
Untuk memfmungsikan sekumpulan norma atau gagasan, setiap lembaga sosial memiliki beberapa asosiasi atau organisasi.
Lembaga sosial sangat erat hubungannya dengan asosiasi. Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki perangkat peraturan, aturan main (tata tertib) yang disebut lembaga sosial. Asosiasi juga memiliki anggota dan tujuan yang jelas. Jadi lembaga sosial bersifat abstrak dan asosiasi bersifat konkret.
Lembaga
Asosiasi / Organisasi
Perkawinan
Pendidikan
Agama
Pemerintahan
Perekonomian
Kantor Urusan Agama (KUA)
Perguruan tinggi, SMA, SMP, SD
Mesjid, gereja, pura, wihara
Partai, parlemen
PT, Firma, CV
Tabel 3.1 Hubungan antar Lembaga Sosial dan Asosiasi

2.2.    Proses Pertumbuhan Lembaga Sosial
Secara garis besar, timbulnya lembaga sosial dapat diklasifikasikan ke dalam dua cara berikut :
1)      Secara Tidak Terencana
Artinya, lembaga sosial itu lahir secara bertahap (berangsur-angsur) dalam praktek kehidupan masyarakat. Hal ini biasanya terjadi ketika manusia dihadapkan pada masalah-masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Contoh :     Dalam kehidupan ekonomi, ketika sistem barter (tukar barang) sudah diangap tidak efisien maka masyarakat menggunakan mata uang untuk mendapatkan barang yang diinginkan dari orang lain.
2)      Secara Terencana
Artinya, lembaga sosial muncul melalui suatu perencanaan yang matang oleh seorang atau sekelompok orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang. Misalnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kota yang penghasilannya terus menurun akibat lahan usaha dan lahan pertanian yang kurang memadai, pemerintah membentuk institusi atau lembaga transmigrasi


2.3.    Proses Terbentuknya Lembaga Sosial
Terbentuknya lembaga sosial, melalui proses sebagai berikut :
a)      Membentuk norma mengikat dalam masyarakat
Pada dasarnya manusia telah dikodratkan sebagai makhluk sosial yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam memenuhi kebutuhannya harus berinteraksi dengan orang lain untuk bekerja sama.
Interaksi sosial dapat dinamakan lembaga sosial jika ada dua hal yaitu :
1)      Tata kelakuan yang baku yang berupa norma atau adat istiadat baik yang tertulis maupun lisan
2)      Kelompok manusia yang melakukan kegiatan bersama dan saling berinteraksi sesuai dengan norma yang ada
Tingkatan-tingkatan norma menurut kuat lemahnya daya ikat, yaitu :
1)      Cara (usage)
2)      Kebiasaan (folkways)
3)      Tata kelakuan (mores)
4)      Adat istiadat (custom)
5)      Norma agama
6)      Norma hukum  (laws)
7)      Mode atau fashion

b)      Proses norma menjadi lembaga sosial
Adapun proses norma menjadi lembaga sosial adalah :
1)      Proses pelembagaan (institutionalized)
Yaitu, norma sosial baru menjadi bagian dari salah satu lembaga sosial. Berdasarkan proses pelembagaan, lembaga sosial dibedakan menjadi dua yaitu :
a)      Lembaga sosial sebagai peraturan yaitu norma yang mengatur dan membatasi perilaku orang
Contoh : lembaga agama mengatur cara-cara ibadah dll
b)      Lembaga sosial yang benar-benar berlaku yaitu norma yang membantu pelaksanaan pola-pola kemasyarakatan
2)      Proses Internalisasi (Internalized)
Yaitu dimana norma telah mendarah daging atau menjadi bagian dari hidup masyarakatnya

2.4.    Fungsi Lembaga Sosial
Secara umum, fungsi lembaga sosial dapat kita bedakan atas dua bentuk, yakni fungsi manifes dan fungsi laten.
1)      Fungsi manifes (nyata)
Adalah fungsi lembaga sosial yang disadari dan menjadi harapan banyak orang.
Contohnya :  lembaga keluarga berfungsi sebagai tempat sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat
                      Lembaga ekonomi berfungsi mengatur sistem produksi, distribusi, dan konsumsi barang yang dibutuhkan oleh anggota masyarakat
2)      Fungsi laten atau fungsi lembaga sosial yang tidak disadari dan bukan menjadi tujuan utama banyak orang. Dengan kata lain fungsi laten atau fungsi yang tidak tampak di permukaan dan tidak diharapkan masyarakat, tetapi ada.
Contohnya :  Dalam lembaga keluarga, perkawinan dijadikan sarana untuk menutupi rasa malu dari anggapan yang mengatakan bahwa orang yang tidak menikah berarti tidak laku
                      Dalam lembaga politik, pemilu dijadikan sarana mendapatkan kekuasaan semata karena dengan kekuasaan seseorang dapat memupuk kekayaan sebanyak-banyaknya

2.5.    Karakteristik Lembaga Sosial
Karakteristik atau ciri-ciri lembaga sosial adalah sebagai berikut :
1)      Memiliki simbol sendiri setiap lembaga sosial memiliki simbol tersendiri yang digunakan untuk menandai suatu kekhasan atau memberi ciri khusus dari setiap lembaga. Dengan demikian, lembaga sosial tersebut dapat memberi identitas tertentu bagi anggota masyarakat yang terlibat didalamnya.
Contohnya :  Dalam lembaga hukum terdapat simbol seorang wanita memegang timbangan dan pedang dengan mata tertutup
                      Dalam lembaga keluarga, terdapat simbol cincin kawin
                      Dalam lembaga politik terdapat simbol bendera

2)      Memiliki tata tertib dan tradisi. Lembaga sosial memiliki tata tertib dan tradisi yang tertulis maupun tidak tertulis yang disajikan panutan bagi pengikutnya.
Contohnya :  Dalam lembaga keluarga, terdapat aturan tentang bagaimana menghormati orang yang lebih tua dan melindungi orang yang lebih muda.
                      Dalam lembaga kepolisian, terdapat aturan bagaimana menciptakan ketertiban dan keamanan masyarakat.

3)      Usianya lebih lama. Pada umumnya, usia lembaga sosial lebih lama dibandingkan dengan usia orang. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya lembaga sosial yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Contohnya :  Dalam lembaga keluarga, sistem pertunangan atau perwarisan sudah ada sejak dahulu dan hingga sekarang masih dianut oleh masyarakat
                     
4)      Memiliki alat kelengkapan. Lembaga sosial memiliki alat kelengkapan tertentu yang digunakan untuk mewujudkan tujuan lembaga sosial tersebut :
Contohnya :  Bajak dalam lembaga ekonomi digunakan untuk membajak sawah agar siap ditanami
                      Buku dalam lembaga pendidikan merupakan alat untuk mencapai tujuan proses belajar mengajar
5)      Memiliki ideologi. Lembaga sosial memiliki ideologi sendiri. Ideologi atau sistem gagasan mendasar ini dimiliki secara bersama dan dianggap ideal bagi para pendukung lembaga

6)      Memiliki tingkat kekebalan / daya tahan. Lembaga yang sudah terbentuk tidak akan lenyap begitu saja
Contohnya :  Lembaga pendidikan memiliki kurikulum yang mengatur kegiatan belajar mengajar agar tujuan belajar dapat diwujudkan
                      Adat istiadat dalam lembaga sosial dijadikan pedoman perilaku dalam kehidupan masyarakat

2.6.    Tipe-tipe Lembaga Sosial
Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin, tipe-tipe lembaga sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1)      Berdasarkan sudut perkembangannya
a)      Crescive institution, yaitu lembaga sosial yang secara tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat
b)      Enacted institution, yaitu lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu
Contohnya :  Lembaga utang piutang dan lembaga pendidikan, meskipun jenis itu dibentuk dengan sengaja, tetapi tetap berakar pada kebiasaan yang berlaku di masyarakat.

2)      Berdasarkan sudut sistem nilai yang diterima oleh masyarakat
a)      Basic institution, yaitu lembaga sosial yang penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat
Contohnya :  keluarga, sekolah dan negara
b)      Sussidiary institution, yaitu lembaga sosial yang berkaitan dengan hal yang dianggap oleh masyarakat kurang penting, seperti rekreasi. Ukuran yang digunakan untuk menentukan penting atau tidaknya suatu lembaga sosial sangat bergantung pada situasi dan kondisi masyarakat yang bersangkutan.
Contohnya :  mentraktir makan teman-teman saat gajian pertama

3)      Berdasarkan sudut penerimaan masyarakat
a)      Approved dan sanactioned institution, yaitu lembaga sosial yang diterima oleh masyarakat
Contohnya :  Lembaga sekolah dan perusahaan dagang
b)      Unsationed institution, yaitu lembaga sosial yang ditolak masyarakat meskipun masyarakat tidak mampu memberantasnya
Contohnya :  sindikat kejahatan, pelacuran dan perjudian

4)      Berdasrakan sudut penyebarannya
a)      General institution, yaitu lembaga sosial yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat dunia.
Contohnya :  Lembaga agama
b)      Restructed institution, yaitu lembaga sosial yang hanya dikenal oleh masyarakat tertentu.
Contohnya :  Lembaga agama Islam, Kristen Protestan, Hindu dan Budha. Masing-masing pemeluk mengenal lembaga agamanya masing-masing

5)      Berdasarkan sudut fungsinya
a)      Operative institution, yaitu lembaga sosial yang berfungsi menghimpun pola-pola atau cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan dari masyarakat yang bersangkutan
Contohnya :  lembaga industri
b)      Regulative institution, yaitu lembaga sosial yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang ada dalam masyarakat.
Contohnya :  Lembaga hukum, seperti kejaksaan dan pengadilan
2.7.    Syarat-syarat Lembaga Sosial
Syarat-syarat terbentuknya lembaga sosial antara lain :
1)      Suatu tata kelakuan yang baku, yang berupa norma-norma dan adat istiadat yang hidup dalam ingatan atau tertulis
2)      Kelompok-kelompok manusia yang menjalankan aktivitas bersama dan saling berhubungan menurut sistem norma-norma tersebut
3)      Suatu pusat aktivitas yang bertujuan memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan tertentu, yang disadari dan dipahami oleh kelompok-kelompok yang bersangkutan
4)      Mempunyai perlengkapan dan peralatan
5)      Sistem aktivitas manusia dalam kurun waktu tertentu

2.8.    Ciri-ciri Lembaga Sosial
Dalam lembaga sosial harus :
1)      Memiliki tingkat kekekalan tertentu
2)      Mempunyai satu atau beberapa tujuan
3)      Memiliki alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan
4)      Memiliki lambang, simbol (logo) tertentu yang menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga yang bersangkutan
5)      Memiliki tradisi tertulis dan tidak tertulis
6)      Lembaga sosial menyangkut kebutuhan dasar (basic need)
7)      Lembaga sosial merupakan suatu cara (bertindak) yang mengikat
8)      Merupakan sistem pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku yang tersusun atau berstruktur

2.9.    Sifat Khusus Lembaga Sosial
Berdasarkan ciri-ciri lembaga sosial diatas, Mayor Polak mendeskripsikan sifat khas dari lembaga sosial adalah :
a)      Lembaga Keluarga
1)      Pola sikap dan kelakuan seperti cinta kasih, penghormatan dan tanggung jawab
2)      Lambang-lambang seperti cincin kawin, pusaka dan gambar pelambang
3)      Unsur pakaian kedudayaan seperti rumah, kamar, perabot dll
4)      Kode-kode tertulis atau lisan seperti silsilah, surat wasiat dll
5)      Rasionalisasi dan sublimasi (ideologi) seperti romantika cinta dll

b)      Lembaga ekonomi
Sifat khas lembaga ekonomi menurut Mayor Polak adalah :
1)      Pola sikap dan pada kelakuan seperti efisiensi, penghematan, kegiatan dan keuntungan
2)      Lambang-lambang seperti cap, semboyan, gambar dan reklame
3)      Unsur-unsur pemakaian kebudayaan seperti toko, kantor dan pabrik
4)      Kode-kode tertulis atau lisan seperti kontrak, anggaran, saham dan kertas-kertasberharga
5)      Rasionalisasi dan sublimasi (ideologi) seperti teori liberal, hak kaum buruh, dan kewibawaan managemen

c)      Lembaga pendidikan
Sifat khas lembaga pendidikan menurut Mayor Polak adalah :
1)      Pola sikap dan pola kelakuan seperti hasrat akan pengetahuan, konsentrasi dan disiplin belajar
2)      Lambang-lambang seperti panji sekolah, warna sekolah, gambar lambang dan lagu sekolah
3)      Unsur-unsur pemakaian kebudayaan seperti perpustakaan, buku-buku dan lapangan olah raga
4)      Kode-kode tertulis atau lisan seperti kurikulum, gelar dan aturan ujian
5)      Rasionalisasi dan sublimasi (ideologi) seperti kebebasan akademis, dan tridarma perguruan tinggi



BAB III
PENUTUP

3.1.    Kesimpulan
1)      Lembaga sosial merupakan wadah dari sekumpulan norma atau kaidah yang mengatur pendukungnya dalam rangka menwujudkan kebutuhan masyarakat yang bersifat khusus
2)      Proses pertumbuhan lembaga sosial, secara garis besar dapat diklasifikasikan ke dalam dua cara. Dua cara tersebut yakni : secara tidak terencana (muncul secara bertahap) dan secara terencana (melalui suatu perencanaan)
3)      Proses terbentuknya lembaga sosial yaitu melalui proses membentuk norma mengikat dalam masyarakat dan proses norma menjadi lembaga sosial
4)      Fungsi lembaga sosial dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yakni fungsi manifes dan fungsi laten. Fungsi manifes artinya fungsi nyata, sedangkan fungsi laten artinya fungsi yang tidak tampak
5)      Lembaga sosial memiliki karakteristik yakni :
-          Memiliki simbol
-          Memiliki tata tertib dan tradisi
-          Usianya lebih lama
-          Memiliki alat kelengkapan
-          Memiliki ideologi
-          Memiliki tingkat kekebalan / daya tahan
6)      Tipe-tipe lembaga sosial, menurut Gillin dan John Philip Gillin dapat diklasifikasikan sebagai berikut : berdasarkan sudut pandangnya (Crescive institution dan enacted institution) : berdasarkan sudut sistem nilai yang diterima masyarakat (Basic institution dan Sussidiary institution) berdasarkan sudut penerimaan masyarakat (Approved dan Sanactioned institution dan Unsactioned institution) berdasarkan sudut penyebarannya (General institution, Restucted institution) berdasarkan sudut fungsinya (Operative institution, Regulative institution)
7)      Lembaga sosial akan terbentuk apabila telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Selain itu, lembaga sosial yang juga memiliki ciri-ciri dan sifat khusus yang dimilikinya.


Daftar Pertanyaan dan Jawaban Diskusi

1.      Tresna                                            kelompok : 2
Apakah yang dimaksud dengan lembaga sosial dengan apa perbedaannya dengan kelompok sosial ?

2.      Koidah                                          kelompok : 3
Apakah bisa norma menjadi lembaga sosial? Bila bisa bagaimana caranya?

3.      Debi S                                           kelompok : 2
Apakah negara bisa disebut lembaga sosial? Kalau bisa mengapa dikategorikan lembaga sosial?

4.      Tini                                                kelompok : 1
Dalam karakteristik lembaga sosial ada yang disebut simbol. Apa simbol-simbol tersebut?

5.      Debi                                              kelompok : 3
Apa kaitannya lembaga sosial yang satu dengan lembaga sosial yang lainnya?

6.      Tika                                               kelompok : 3
Kenapa lembaga sosial bersifat mengikat?


Jawaban

1.      Lembaga sosial yaitu sistem norma yang mempunyai tujuan untuk mengatur tindakan maupun kegiatan masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat
Perbedaannya lembaga dnegan kelompok sosial adalah lembaga tempatnya sedangkan kelompok orangnya

2.      Lembaga sosial bisa menjadi norma karena dalam lembaga sosial terdapat norma-norma yang berlaku

3.      Bisa, karena tanpa lembaga sosial negara tidak akan bisa diatur dengan baik

4.      Maksud dari simbol-simbol tersebut memberikan karakteristik atau ciri khas suatu lembaga sosial

5.      Kaitannya ada, contohnya ada peraturan agama yang dipakai dalam norma keluarga

6.      Dilembaga ada suatu aturan jadi lembaga tersebut tmengikat akan anggota lembaga tersebut karena aturan-aturannya.










KATA PENGANTAR
 




Dengan segala kerendahan hati, sebagai hamba yang mulia kami mengucapkan rasa syukur kepada Alloh SWT. Atas rahmat dan izin-Nya kami telah selesai menyusun makalah dalam bidang study “SOSIOLOGI” sebagaimana yang kami harapkan. Shalawat serta salam, semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Beserta para keluarga, sahabat dan kita sebagai umatnya.
Dalam penulisan makalah ini kami mengambil tema “LEMBAGA SOSIAL” sebagai tindak lanjut dari kegiatan belajar mengajar di MAN Kiarakuda Tasikmalaya dan dalam rangka memenuhi tugas dari guru bidang study Sosiologi.
Dalam penyusunan makalah ini, kami dibantu noleh berbagai pihak terutama guru bidang study Sosiologi. Selain itu, kami juga berterima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Menyadari banyak kendala yang kami hadapi, kami yakin pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran khususnya dari pendidik dan umumnya dari pembaca, sehingga dalam pembuatan makalah selanjutnya kami bisa lebih baik.
Akhirnya Allah jugalah segala rasa dan karsa tercurahkan, dengan memohon ampun dan petunjuk. Semoga makalah ini memberikan banyak manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.


Ciawi,   November 2008


Penyusun

i
 
 


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1.    Latar Belakang .........................................................................  1
1.2.    Perumusan Masalah................................................................... 1
1.3.    Tujuan Perumusan Masalah....................................................... 2
1.4.    Sistematika Penulisan................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
2.1.    Pengertian Lembaga Sosial........................................................ 3
2.2.    Proses Pertumbuhan Lembaga Sosial........................................ 5
2.3.    Proses Terbentuknya Lembaga Sosial....................................... 6
2.4.    Fungsi Lembaga Sosial.............................................................. 7
2.5.    Karakteristik Lembaga Sosial.................................................... 7
2.6.    Tipe-tipe Lembaga Sosial.......................................................... 9
2.7.    Syarat-syarat Lembaga Sosial................................................... 11
2.8.    Ciri-ciri Lembaga Sosial........................................................... 11
2.9.    Sifat Khusus Lembaga Sosial................................................... 11

BAB III PENUTUP............................................................................... 13
3.1.    Kesimpulan............................................................................... 13






LEMBAGA SOSIAL
 





MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Sosiologi
Kelas XII IPS I
 









Disusun oleh :
Kelompok 4
Ø  Rizki Arifin
Ø  Lilis Maesaroh
Ø  Dudi Heryana
Ø  Aan Hasanah
Ø  Ayu Ratna
Ø  Ageng
Ø  Alda A
Ø  Lina
Ø  Khoerul Fitni
Ø  Susanti
Ø  Parid Januar



MADRASAH ALIYAH NEGERI KIARAKUDA
CIAWI  TASIKMALAYA
2008 / 2009



 
 

1 komentar:

  1. Istilah lembaga sosial merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris social institution yang merujuk pada dua pengertian, yakni sistem nilai dan norma-norma sosial serta bentuk atau organ sosial. Dalam hal ini Koentjara Ningrat lebih mengutamakan nilai dan norma sehingga ia menerjemahkan social institution itu sebagai pranata social.

    BalasHapus