BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Norma merupakan aturan-aturan perilaku dalam interaksi
sosial warga masyarakat. Norma-norma biasanya saling berhubungan dan membentuk
jaringan norma yang disebut sistem norma. Sistem norma tersebut akan membantu
warga masyarakat memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan jasmani maupun rohani.
Sistem norma yang mengatur atau membantu warga masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan pokoknya, kita sebut pranata atau lembaga sosial.
Dalam suatu negara tentunya memiliki lembaga-lembaga sosial.
Lembaga-lembaga sosial tersebut diantaranya, lembaga keluarga, lembaga
pendidikan, lembaga ekonomi, lembaga agama, dan lembaga politik.
Lembaga-lembaga sosial tersebut memiliki karakteristik tersendiri yakni
memiliki simbol.
Suatu negara yang tidak memiliki lembaga sosial, akan
mengalami kehancuran. Oleh sebab itu, lembaga sosial berperan penting dalam
suatu negara.
1.2. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terkandung dalam makalah
ini, yakni sebagai berikut :
1)
Apa yang dimaksud lembaga sosial
2)
Bagaimana proses pertumbuhan
lembaga sosial
3)
Bagaimana proses terbentuknya
lembaga sosial
4)
Apa fungsi dari lembaga sosial
5)
Apa saja karakteristik lembaga
sosial
6)
Apa saja tipe-tipe lembaga sosial
7)
Apa syarat-syarat lembaga sosial
8)
Apa ciri-ciri lembaga sosial
9)
Apa sifat khusus lembaga sosial
1.3. Tujuan Perumusan Masalah
Tujuan kami menyusun makalah yang bertemakan “LEMBAGA
SOSIAL” ini tidak lain ialah untuk mengetahui :
v
Mengetahui pengertian
lembaga sosial
v
Proses pertumbuhan lembaga
sosial
v
Proses terbentuknya lembaga
sosial
v
Fungsi lembaga sosial
v
Karakteristik lembaga
sosial tipe-tipe lembaga sosial
v
Syarat-syarat lembaga
sosial
v
Ciri-ciri lembaga sosial
v
Sifat khusus lembaga sosial
1.4. Sistematika Penulisan
Penulisan ini disajikan dengan menggunakan sistematika
sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, meliputi : Latar Belakang Masalah ;
Perumusan Masalah ; Tujuan Masalah dan Sistematika Penulisan.
BAB II Pembahasan, meliputi : Pengertian Lembaga
Sosial ; Proses Pertumbuhan Lembaga Sosial ; Proses Terbentuknya Lemabaga
Sosial ; Fungsi Lembaga Sosial ; Karateristik Lembaga Sosial ; Syarat-syarat
Lembaga Sosial ; Ciri-ciri Lembaga Sosial dan Sifat Khusus Lembaga Soisal.
BAB III Penutup, meliputi : Kesimpulan
BAB II
PEMBAHASAN
LEMBAGA SOSIAL
2.1. Pengertian Lembaga Sosial
Istilah lembaga sosial merupakan terjemahan dari
istilah bahasa Inggris social institution yang merujuk pada dua pengertian,
yakni sistem nilai dan norma-norma sosial serta bentuk atau organ sosial. Dalam
hal ini Koentjara Ningrat lebih mengutamakan nilai dan norma sehingga ia
menerjemahkan social institution itu sebagai pranata social.
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menerjemahkan
social institution sebagai lembaga kemasyarakatan. Hal ini juga dikemukakan
oleh Soerjono Soekanto.
1)
Menurut Paul Horton dan Chester L.
Hurt
Lembaga sosial adalah sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan
yang menyatukan nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka
memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
2)
Menurut Peter L Berger
Lembaga sosial adalah suatu prosedur yang menyebabkan perbuatan manusia
ditekan oleh pola tertentu dan dipaksa bergerak melalui jalan yang dianggap
sesuai dengan keinginan masyarakat.
3)
Menurut Mayor Polak
Lembaga sosial adalah suatu kompleks atau sistem peraturan-permaturan dan
adat istiadat yang memperntahankan nilai-nilai yang penting
4)
Menurut W Hamilton
Lembaga sosial adalah tata cara kehidupan kelompok, yang apabila dilangga
akan dijatuhi berbagai derajat sanksi
5)
Menurut Robert Maclver dan C.H.
Page
Lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk
mengatur hubungan antar manusia yang tergantung dalam suatu kelompok masyarakat
6)
Menurut Leopold Von Wiese dan
Becker
Lembaga sosial adalah jaringan proses hubungan antar manusia dan antar
kelompok yang berfungsi memelihara hubungan itu serta pola-polanya sesuai
dengan minat dan kepentingan individu dan kelompoknya
7)
Menurut Koenjaraningrat
Lembaga sosial atau suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat
kepada aktivitas untuk memenuhi kompleksitas khusus dalam kehidupan manusia
8)
Menurut Soerjono Soekanto
Lembaga sosial atau himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar
pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
lembaga sosial berkaitan dengan hal-hal berikut :
a)
Seperangkat norma yang saling
berkaitan, bergantung, dan mempengaruhi
b)
Seperangkat norma yang dapat
dibentuk, diubah dan dipertahankan sesuai dengan kebutuhan hidup
c)
Seperangkat norma yang mengatur
hubungan antar warga masyarakat agar dapat berjalan dengan tertib dan teratur.
Lembaga sosial merupakan wadah dari sekumpulan norma
atau kaidah yang mengatur penduduknya dalam rangka mewujudkan kebutuhan
masyarakat yang bersifat khusus.
Untuk memfmungsikan sekumpulan norma atau gagasan,
setiap lembaga sosial memiliki beberapa asosiasi atau organisasi.
Lembaga sosial sangat erat hubungannya dengan
asosiasi. Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki
perangkat peraturan, aturan main (tata tertib) yang disebut lembaga sosial.
Asosiasi juga memiliki anggota dan tujuan yang jelas. Jadi lembaga sosial
bersifat abstrak dan asosiasi bersifat konkret.
Lembaga
|
Asosiasi / Organisasi
|
Perkawinan
Pendidikan
Agama
Pemerintahan
Perekonomian
|
Kantor Urusan Agama (KUA)
Perguruan tinggi, SMA,
Mesjid, gereja, pura, wihara
Partai, parlemen
PT, Firma, CV
|
Tabel 3.1 Hubungan antar Lembaga Sosial dan Asosiasi
2.2. Proses Pertumbuhan
Lembaga Sosial
Secara garis besar, timbulnya lembaga sosial dapat
diklasifikasikan ke dalam dua cara berikut :
1)
Secara Tidak Terencana
Artinya, lembaga sosial itu lahir secara bertahap (berangsur-angsur)
dalam praktek kehidupan masyarakat. Hal ini biasanya terjadi ketika manusia
dihadapkan pada masalah-masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
hidupnya.
Contoh : Dalam kehidupan ekonomi, ketika sistem barter (tukar barang)
sudah diangap tidak efisien maka masyarakat menggunakan mata uang untuk
mendapatkan barang yang diinginkan dari orang lain.
2)
Secara Terencana
Artinya, lembaga sosial muncul melalui suatu perencanaan yang matang oleh
seorang atau sekelompok orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang. Misalnya
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kota yang penghasilannya terus menurun akibat
lahan usaha dan lahan pertanian yang kurang memadai, pemerintah membentuk
institusi atau lembaga transmigrasi
2.3. Proses Terbentuknya
Lembaga Sosial
Terbentuknya lembaga sosial, melalui proses sebagai
berikut :
a)
Membentuk norma mengikat dalam
masyarakat
Pada dasarnya manusia telah dikodratkan sebagai makhluk sosial yaitu
makhluk yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam memenuhi kebutuhannya harus
berinteraksi dengan orang lain untuk bekerja sama.
Interaksi sosial dapat dinamakan lembaga sosial jika ada dua hal yaitu :
1)
Tata kelakuan yang baku yang berupa norma
atau adat istiadat baik yang tertulis maupun lisan
2)
Kelompok manusia yang melakukan
kegiatan bersama dan saling berinteraksi sesuai dengan norma yang ada
Tingkatan-tingkatan norma menurut kuat lemahnya daya ikat, yaitu :
1)
Cara (usage)
2)
Kebiasaan (folkways)
3)
Tata kelakuan (mores)
4)
Adat istiadat (custom)
5)
Norma agama
6)
Norma hukum (laws)
7)
Mode atau fashion
b)
Proses norma menjadi lembaga
sosial
Adapun proses norma menjadi lembaga sosial adalah :
1)
Proses pelembagaan (institutionalized)
Yaitu, norma sosial baru menjadi bagian dari salah satu lembaga sosial.
Berdasarkan proses pelembagaan, lembaga sosial dibedakan menjadi dua yaitu :
a)
Lembaga sosial sebagai peraturan
yaitu norma yang mengatur dan membatasi perilaku orang
Contoh : lembaga agama mengatur cara-cara ibadah dll
b)
Lembaga sosial yang benar-benar
berlaku yaitu norma yang membantu pelaksanaan pola-pola kemasyarakatan
2)
Proses Internalisasi
(Internalized)
Yaitu dimana norma telah mendarah daging atau menjadi bagian dari hidup
masyarakatnya
2.4. Fungsi Lembaga Sosial
Secara umum, fungsi lembaga sosial dapat kita bedakan
atas dua bentuk, yakni fungsi manifes dan fungsi laten.
1)
Fungsi manifes (nyata)
Adalah fungsi lembaga sosial yang disadari dan menjadi harapan banyak
orang.
Contohnya : lembaga keluarga berfungsi sebagai tempat sosialisasi dan
internalisasi nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat
Lembaga
ekonomi berfungsi mengatur sistem produksi, distribusi, dan konsumsi barang
yang dibutuhkan oleh anggota masyarakat
2)
Fungsi laten atau fungsi lembaga
sosial yang tidak disadari dan bukan menjadi tujuan utama banyak orang. Dengan
kata lain fungsi laten atau fungsi yang tidak tampak di permukaan dan tidak
diharapkan masyarakat, tetapi ada.
Contohnya : Dalam lembaga keluarga, perkawinan dijadikan sarana untuk menutupi
rasa malu dari anggapan yang mengatakan bahwa orang yang tidak menikah berarti
tidak laku
Dalam
lembaga politik, pemilu dijadikan sarana mendapatkan kekuasaan semata karena
dengan kekuasaan seseorang dapat memupuk kekayaan sebanyak-banyaknya
2.5. Karakteristik Lembaga
Sosial
Karakteristik atau ciri-ciri lembaga sosial adalah
sebagai berikut :
1)
Memiliki simbol sendiri setiap
lembaga sosial memiliki simbol tersendiri yang digunakan untuk menandai suatu
kekhasan atau memberi ciri khusus dari setiap lembaga. Dengan demikian, lembaga
sosial tersebut dapat memberi identitas tertentu bagi anggota masyarakat yang
terlibat didalamnya.
Contohnya : Dalam lembaga hukum terdapat simbol seorang wanita memegang
timbangan dan pedang dengan mata tertutup
Dalam
lembaga keluarga, terdapat simbol cincin kawin
Dalam
lembaga politik terdapat simbol bendera
2)
Memiliki tata tertib dan tradisi.
Lembaga sosial memiliki tata tertib dan tradisi yang tertulis maupun tidak
tertulis yang disajikan panutan bagi pengikutnya.
Contohnya : Dalam lembaga keluarga, terdapat aturan tentang bagaimana
menghormati orang yang lebih tua dan melindungi orang yang lebih muda.
Dalam
lembaga kepolisian, terdapat aturan bagaimana menciptakan ketertiban dan keamanan
masyarakat.
3)
Usianya lebih lama. Pada umumnya,
usia lembaga sosial lebih lama dibandingkan dengan usia orang. Hal ini dapat
dilihat dari banyaknya lembaga sosial yang diwariskan dari generasi ke
generasi.
Contohnya : Dalam lembaga keluarga, sistem pertunangan atau perwarisan sudah
ada sejak dahulu dan hingga sekarang masih dianut oleh masyarakat
4)
Memiliki alat kelengkapan. Lembaga
sosial memiliki alat kelengkapan tertentu yang digunakan untuk mewujudkan
tujuan lembaga sosial tersebut :
Contohnya : Bajak dalam lembaga ekonomi digunakan untuk membajak sawah agar
siap ditanami
Buku
dalam lembaga pendidikan merupakan alat untuk mencapai tujuan proses belajar
mengajar
5)
Memiliki ideologi. Lembaga sosial
memiliki ideologi sendiri. Ideologi atau sistem gagasan mendasar ini dimiliki
secara bersama dan dianggap ideal bagi para pendukung lembaga
6)
Memiliki tingkat kekebalan / daya
tahan. Lembaga yang sudah terbentuk tidak akan lenyap begitu saja
Contohnya : Lembaga pendidikan memiliki kurikulum yang mengatur kegiatan
belajar mengajar agar tujuan belajar dapat diwujudkan
Adat
istiadat dalam lembaga sosial dijadikan pedoman perilaku dalam kehidupan
masyarakat
2.6. Tipe-tipe Lembaga Sosial
Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin,
tipe-tipe lembaga sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1)
Berdasarkan sudut perkembangannya
a)
Crescive institution, yaitu
lembaga sosial yang secara tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat
b)
Enacted institution, yaitu lembaga
sosial yang sengaja dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu
Contohnya : Lembaga utang piutang dan lembaga pendidikan, meskipun jenis itu
dibentuk dengan sengaja, tetapi tetap berakar pada kebiasaan yang berlaku di
masyarakat.
2)
Berdasarkan sudut sistem nilai
yang diterima oleh masyarakat
a)
Basic institution, yaitu lembaga
sosial yang penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam
masyarakat
Contohnya : keluarga, sekolah dan negara
b)
Sussidiary institution, yaitu
lembaga sosial yang berkaitan dengan hal yang dianggap oleh masyarakat kurang
penting, seperti rekreasi. Ukuran yang digunakan untuk menentukan penting atau
tidaknya suatu lembaga sosial sangat bergantung pada situasi dan kondisi
masyarakat yang bersangkutan.
Contohnya : mentraktir makan teman-teman saat gajian pertama
3)
Berdasarkan sudut penerimaan
masyarakat
a)
Approved dan sanactioned
institution, yaitu lembaga sosial yang diterima oleh masyarakat
Contohnya : Lembaga sekolah dan perusahaan dagang
b)
Unsationed institution, yaitu
lembaga sosial yang ditolak masyarakat meskipun masyarakat tidak mampu
memberantasnya
Contohnya : sindikat kejahatan, pelacuran dan perjudian
4)
Berdasrakan sudut penyebarannya
a)
General institution, yaitu lembaga
sosial yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat dunia.
Contohnya : Lembaga agama
b)
Restructed institution, yaitu
lembaga sosial yang hanya dikenal oleh masyarakat tertentu.
Contohnya : Lembaga agama Islam, Kristen Protestan, Hindu dan Budha.
Masing-masing pemeluk mengenal lembaga agamanya masing-masing
5)
Berdasarkan sudut fungsinya
a)
Operative institution, yaitu
lembaga sosial yang berfungsi menghimpun pola-pola atau cara-cara yang
diperlukan untuk mencapai tujuan dari masyarakat yang bersangkutan
Contohnya : lembaga industri
b)
Regulative institution, yaitu
lembaga sosial yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang
ada dalam masyarakat.
Contohnya : Lembaga hukum, seperti kejaksaan dan pengadilan
2.7. Syarat-syarat Lembaga
Sosial
Syarat-syarat terbentuknya lembaga sosial antara lain
:
1)
Suatu tata kelakuan yang baku , yang berupa
norma-norma dan adat istiadat yang hidup dalam ingatan atau tertulis
2)
Kelompok-kelompok manusia yang
menjalankan aktivitas bersama dan saling berhubungan menurut sistem norma-norma
tersebut
3)
Suatu pusat aktivitas yang
bertujuan memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan tertentu, yang disadari dan
dipahami oleh kelompok-kelompok yang bersangkutan
4)
Mempunyai perlengkapan dan
peralatan
5)
Sistem aktivitas manusia dalam
kurun waktu tertentu
2.8. Ciri-ciri Lembaga Sosial
Dalam lembaga sosial harus :
1)
Memiliki tingkat kekekalan
tertentu
2)
Mempunyai satu atau beberapa
tujuan
3)
Memiliki alat-alat perlengkapan
yang digunakan untuk mencapai tujuan
4)
Memiliki lambang, simbol (logo)
tertentu yang menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga yang bersangkutan
5)
Memiliki tradisi tertulis dan
tidak tertulis
6)
Lembaga sosial menyangkut
kebutuhan dasar (basic need)
7)
Lembaga sosial merupakan suatu
cara (bertindak) yang mengikat
8)
Merupakan sistem pola-pola
pemikiran dan pola-pola perilaku yang tersusun atau berstruktur
2.9. Sifat Khusus Lembaga
Sosial
Berdasarkan ciri-ciri lembaga sosial diatas, Mayor
Polak mendeskripsikan sifat khas dari lembaga sosial adalah :
a)
Lembaga Keluarga
1)
Pola sikap dan kelakuan seperti
cinta kasih, penghormatan dan tanggung jawab
2)
Lambang-lambang seperti cincin
kawin, pusaka dan gambar pelambang
3)
Unsur pakaian kedudayaan seperti
rumah, kamar, perabot dll
4)
Kode-kode tertulis atau lisan
seperti silsilah, surat
wasiat dll
5)
Rasionalisasi dan sublimasi
(ideologi) seperti romantika cinta dll
b)
Lembaga ekonomi
Sifat khas lembaga ekonomi menurut Mayor Polak adalah :
1)
Pola sikap dan pada kelakuan
seperti efisiensi, penghematan, kegiatan dan keuntungan
2)
Lambang-lambang seperti cap,
semboyan, gambar dan reklame
3)
Unsur-unsur pemakaian kebudayaan
seperti toko, kantor dan pabrik
4)
Kode-kode tertulis atau lisan
seperti kontrak, anggaran, saham dan kertas-kertasberharga
5)
Rasionalisasi dan sublimasi
(ideologi) seperti teori liberal, hak kaum buruh, dan kewibawaan managemen
c)
Lembaga pendidikan
Sifat khas lembaga pendidikan menurut Mayor Polak adalah :
1)
Pola sikap dan pola kelakuan
seperti hasrat akan pengetahuan, konsentrasi dan disiplin belajar
2)
Lambang-lambang seperti panji
sekolah, warna sekolah, gambar lambang dan lagu sekolah
3)
Unsur-unsur pemakaian kebudayaan
seperti perpustakaan, buku-buku dan lapangan olah raga
4)
Kode-kode tertulis atau lisan
seperti kurikulum, gelar dan aturan ujian
5)
Rasionalisasi dan sublimasi
(ideologi) seperti kebebasan akademis, dan tridarma perguruan tinggi
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1)
Lembaga sosial merupakan wadah
dari sekumpulan norma atau kaidah yang mengatur pendukungnya dalam rangka
menwujudkan kebutuhan masyarakat yang bersifat khusus
2)
Proses pertumbuhan lembaga sosial,
secara garis besar dapat diklasifikasikan ke dalam dua cara. Dua cara tersebut
yakni : secara tidak terencana (muncul secara bertahap) dan secara terencana
(melalui suatu perencanaan)
3)
Proses terbentuknya lembaga sosial
yaitu melalui proses membentuk norma mengikat dalam masyarakat dan proses norma
menjadi lembaga sosial
4)
Fungsi lembaga sosial dapat
dibedakan menjadi dua bentuk, yakni fungsi manifes dan fungsi laten. Fungsi
manifes artinya fungsi nyata, sedangkan fungsi laten artinya fungsi yang tidak
tampak
5)
Lembaga sosial memiliki
karakteristik yakni :
-
Memiliki simbol
-
Memiliki tata tertib dan tradisi
-
Usianya lebih lama
-
Memiliki alat kelengkapan
-
Memiliki ideologi
-
Memiliki tingkat kekebalan / daya
tahan
6)
Tipe-tipe lembaga sosial, menurut
Gillin dan John Philip Gillin dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
berdasarkan sudut pandangnya (Crescive institution dan enacted institution) :
berdasarkan sudut sistem nilai yang diterima masyarakat (Basic institution dan
Sussidiary institution) berdasarkan sudut penerimaan masyarakat (Approved dan
Sanactioned institution dan Unsactioned institution) berdasarkan sudut
penyebarannya (General institution, Restucted institution) berdasarkan sudut
fungsinya (Operative institution, Regulative institution)
7)
Lembaga sosial akan terbentuk
apabila telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Selain itu, lembaga
sosial yang juga memiliki ciri-ciri dan sifat khusus yang dimilikinya.
Daftar
Pertanyaan dan Jawaban Diskusi
1.
Tresna kelompok : 2
Apakah yang dimaksud dengan lembaga sosial dengan apa perbedaannya dengan
kelompok sosial ?
2.
Koidah kelompok : 3
Apakah bisa norma menjadi lembaga sosial? Bila bisa bagaimana caranya?
3.
Debi S kelompok : 2
Apakah negara bisa disebut lembaga sosial? Kalau bisa mengapa
dikategorikan lembaga sosial?
4.
Tini kelompok : 1
Dalam karakteristik lembaga sosial ada yang disebut simbol. Apa
simbol-simbol tersebut?
5.
Debi kelompok : 3
Apa kaitannya lembaga sosial yang satu dengan lembaga sosial yang
lainnya?
6.
Tika kelompok : 3
Kenapa lembaga sosial bersifat mengikat?
Jawaban
1.
Lembaga sosial yaitu sistem norma
yang mempunyai tujuan untuk mengatur tindakan maupun kegiatan masyarakat dalam
rangka memenuhi kebutuhan masyarakat
Perbedaannya lembaga dnegan kelompok sosial adalah lembaga tempatnya
sedangkan kelompok orangnya
2.
Lembaga sosial bisa menjadi norma
karena dalam lembaga sosial terdapat norma-norma yang berlaku
3.
Bisa, karena tanpa lembaga sosial
negara tidak akan bisa diatur dengan baik
4.
Maksud dari simbol-simbol tersebut
memberikan karakteristik atau ciri khas suatu lembaga sosial
5.
Kaitannya ada, contohnya ada
peraturan agama yang dipakai dalam norma keluarga
6.
Dilembaga ada suatu aturan jadi
lembaga tersebut tmengikat akan anggota lembaga tersebut karena
aturan-aturannya.
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati, sebagai hamba yang mulia kami mengucapkan
rasa syukur kepada Alloh SWT. Atas rahmat dan izin-Nya kami telah selesai
menyusun makalah dalam bidang study “SOSIOLOGI”
sebagaimana yang kami harapkan. Shalawat serta salam, semoga tetap tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Beserta para keluarga, sahabat dan kita sebagai
umatnya.
Dalam penulisan makalah ini kami mengambil tema “LEMBAGA SOSIAL” sebagai tindak lanjut dari kegiatan belajar
mengajar di MAN Kiarakuda Tasikmalaya dan dalam rangka memenuhi tugas dari guru
bidang study Sosiologi.
Dalam penyusunan makalah ini, kami dibantu noleh berbagai pihak terutama
guru bidang study Sosiologi. Selain itu, kami juga berterima kasih kepada
rekan-rekan yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Menyadari banyak kendala yang kami hadapi, kami yakin pembuatan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran khususnya dari pendidik dan umumnya dari pembaca, sehingga dalam
pembuatan makalah selanjutnya kami bisa lebih baik.
Akhirnya Allah jugalah segala rasa dan karsa tercurahkan, dengan memohon
ampun dan petunjuk. Semoga makalah ini memberikan banyak manfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Ciawi,
November 2008
Penyusun
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................
i
DAFTAR ISI...........................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................
1
1.1.
Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2.
Perumusan Masalah...................................................................
1
1.3.
Tujuan Perumusan Masalah.......................................................
2
1.4.
Sistematika Penulisan................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................
3
2.1.
Pengertian Lembaga Sosial........................................................
3
2.2.
Proses Pertumbuhan Lembaga Sosial........................................
5
2.3.
Proses Terbentuknya Lembaga Sosial.......................................
6
2.4.
Fungsi Lembaga Sosial..............................................................
7
2.5.
Karakteristik Lembaga Sosial....................................................
7
2.6.
Tipe-tipe Lembaga Sosial..........................................................
9
2.7.
Syarat-syarat Lembaga Sosial...................................................
11
2.8.
Ciri-ciri Lembaga Sosial...........................................................
11
2.9.
Sifat Khusus Lembaga Sosial...................................................
11
BAB III PENUTUP...............................................................................
13
3.1.
Kesimpulan...............................................................................
13
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Sosiologi
Kelas XII IPS I
Disusun oleh :
Kelompok 4
Ø
Rizki Arifin
Ø
Lilis Maesaroh
Ø
Dudi Heryana
Ø
Aan Hasanah
Ø
Ayu Ratna
Ø
Ageng
Ø
Alda A
Ø
Lina
Ø
Khoerul Fitni
Ø
Susanti
Ø
Parid Januar
MADRASAH
ALIYAH NEGERI KIARAKUDA
CIAWI TASIKMALAYA
2008 / 2009
|
Istilah lembaga sosial merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris social institution yang merujuk pada dua pengertian, yakni sistem nilai dan norma-norma sosial serta bentuk atau organ sosial. Dalam hal ini Koentjara Ningrat lebih mengutamakan nilai dan norma sehingga ia menerjemahkan social institution itu sebagai pranata social.
BalasHapus